Mendikbudristek Cek Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Beberapa Sekolah DKI Jakarta
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim hari ini meninjau sejumlah sekolah di Jakarta Timur yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Editor: Choirul Arifin
Ratih, orang tua murid kelas 4, Ratih mengaku mengizinkan anaknya ikut PTM terbatas, karena anaknya selama ini terlalu larut dengan gawai ketika di rumah dan tidak bisa ikut kompetisi-kompetisi selama PJJ.
"Saya juga tenang mengizinkan anak saya ikut PTM terbatas karena protokol kesehatan di sekolah ini diterapkan dengan ketat,” ujarnya.
“Saya mohon agar Bapak/Ibu terus bergotong royong memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah. Tidak hanya di sekolah tapi juga di perjalanan dan di rumah,” imbau Mendikbud.
Siti Nuryati, guru di SMP PGRI 20 menyatakan pihaknya berusaha maksimal agar bisa melaksanakan PTM terbatas.
"Anak-anak juga antusias masuk sekolah, kami senang sekali dengan PTM terbatas ini. Kami bisa berbagi dengan anak-anak, bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi," ujarnya.
Kepala Sekolah SMAN 71 Acep Mahmudin menyatakan pihaknya semaksimal mungkin mempersiapkan sekolah kami agar aman melaksanakan PTM terbatas.
"Kami senang sekali bisa mendidik anak-anak kami secara tatap muka, karena ada hal yang tidak bisa dilaksanakan secara daring, misalnya pembentukan karakter,” kata Acep.
Pada akhir dialog, Mendikbudristek mengapresiasi para kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan murid yang selalu gigih untuk belajar, mengajar, dan disiplin protokol kesehatan.
Apresiasi juga disampaikan kepada Komisi X DPR RI yang selalu berjuang bersama Kemendikbudristek mewujudkan transformasi pendidikan.