Ekosistem: Pengertian, Komponen, dan Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem
Simak inilah pembahasan materi mengenai ekosistem, lengkap beserta komponen dan faktor ketidakseimbangan ekosistem.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
Suatu jenis individu mungkin tidak cocok hidup disembarang tanah, sebab tanah yang berbeda mungkin memiliki pH tanah yang berbeda, kelembaban yang berbeda maupun tingkat kesuburan yang berbeda.
Tanah juga merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim dan pembusukan bahan organik.
Tanah memiliki sifat, tekstur dan kandungan garam mineral tertentu.
Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
c. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yakni nitrogen, oksigen, karbondioksida dan gas-gas lainnnya.
Mahluk hidup membutuhkan nitrogen untuk membentuk protein.
Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas.
Sementara, karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
d. Kelembaban
Kelembaban merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah.
Kelembaban di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam tanah.
Kelembaban diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuh tidak cepat kering karena penguapan.
Kelembaban yang diperlukan setiap mahluk hidup berbeda-beda, sebagai contoh jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
Baca juga: Apa Saja Alat Pernapasan pada Hewan? Simak Penjelasannya
Baca juga: Sistem Gerak pada Tumbuhan: Endonom, Higroskopis, Esionom
e. Garam-garam Mineral
Garam-garam mineral adalah ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air, sebagai contoh kandungan ion-ion hidrogen menentukan tingkat keasaman, ion natrium dan klorida menentukan tingkat salinitas atau kadar garam.
f. Iklim
Iklim merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan.
Iklim juga mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim.
g. Topografi
Topografi meliputi faktor altitude yaitu ketinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan laut dan latitude yaitu letak lintang yang diukur dari garis khatulistiwa.
Topografi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyebaran mahluk hidup, yang tampak jelas pada penyebaran tumbuhan.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan topografi yang mengakibatkan intensitas cahaya, suhu dan curah hujan yang berbeda-beda disetiap tempat.
Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem
Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak.
Kerusakan dapat terjadi secara alami maupun akibat perbuatan manusia.
Kerusakan yang terjadi secara alami umumnya akibat bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga tsunami.
Sementara kerusakan akibat perbuatan manusia umumnya disebabkan karena populasi manusia yang tumbuh hingga mencapai suatu jumlah yang sangat besar, sehingga aktivitas dan kemampuan teknologi manusia mengganggu dinamika sebagian besar ekosistem yaitu telah mengganggu struktur trofik pada ekosistem.
Dengan terganggunya salah satu tingkat trofik sangat mengganggu keseimbangan tingkat trofik lainnya didalam ekosistem tersebut.
Selain itu, aktivitas manusia yang tidak direncanakan dengan baik dapat menyebabkan pengaruh yang tidak diinginkan pada alam sekitar dan ekosistem.
(Tribunnews.com/Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.