Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara: Berburu, Bercocok Tanam, dan Perundagian
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa. Masa Berburu, praaksara, dan perundagian.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Sesuai dengan mata pencahariannya, manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempattempat yang banyak bahan makanan.
Tempat yang mereka pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau sungai, dan di tepi pantai.
Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang.
Masa bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan.
Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat.
Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa ini terdapat beberapa penemuan baru seperti penguasaan sumber-sumber alam.
Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara.
Mereka bercocok tanam dengan cara berladang.
Adapun pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan.
Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun.
Selain berladang, kegiatan berburu dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani.