Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48: Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah

Inilah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48: Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah
Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 48.

Pada Buku Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 terdapat soal tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah.

Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.

Jika sudah, orang tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.

Kunci jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK pada halaman 48:

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 137 138: Mencari Penggunaan Majas dan Konjungsi

Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu terhadap struktur novel sejarah, analisislah dengan memanfaatkan kutipan novel Mangir karya Pramoedya Ananta Toer berikut ini.

Berdasarkan kutipan novel, lakukan kegiatan pengidentifikasian cerita ke dalam tabel di bawah ini.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah. (Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK)
Berita Rekomendasi

Jawaban:

1. Kutipan:
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

1. Abad Keenam Belas Masehi

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.

Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin tunas menerjang serong gunung-gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.

Struktur: Orientasi

Keterangan: Berisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan yakni di Laut Jawa kira-kira pada abad keenam belas masehi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas