Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya Soal Pendidikan, Perguruan Tinggi Harus Mampu Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Transformasi berdampak pada serapan lulusan ke dunia kerja. Jumlah lulusan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tak Hanya Soal Pendidikan, Perguruan Tinggi Harus Mampu Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Ist
Badan usaha diharapkan dapat menjadi mitra bisnis strategis bagi pengembangan kewirausahaan Universitas, alumni dan civitas akademika. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi era persaingan bebas, Perguruan tinggi tidak hanya berperan mendidik generasi bangsa, tetapi harus mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Di  antara persoalan yang dihadapi saat ini adalah timpangnya jumlah lulusan perguruan tinggi dengan kapasitas lapangan kerja yang tersedia,

Untuk menjawab tantangan itu, Ikatan Alumni Widyagama Malang (Ikagawa) mendirikan badan usaha perseroan terbatas Ikawiga Kreasi Nusantara atau PT IKKN.

"Upaya strategis mewujudkan kemandirian organisasi, menjaga keberlanjutan keuangan dan kelembagaan," kata Ketua Ikagawa, Supriyadi dalam keterangannya pada Senin (26/2/2024).

Pernyataan itu disampaikan dalam acara launching Perusahaan yang bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ke 53 Universitas Widyagama Malang (UWG).

Sementara itu, Direktur Utama, PT IKKN Dr. Ana Sopanah S, mengatakan pihaknya siap menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan

"Diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan dan menjadi mitra bagi pengembangan kewirausahaan," kata dia

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, IKKN akan bertempat di Malang dan Jakarta. 

"Untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi para alumni, IKKN akan bergerak di bidang jasa konsultasi pariwisata, manajemen, kehumasan, arsitektur, keinsinyuran, hingga perjalanan insentif," ujarnya.

Lapangan kerja jadi persoalan

Seperti diketahui, saat ini dunia mengalami transformasi besar, termasuk dunia pendidikan tinggi.

Transformasi berdampak pada serapan lulusan ke dunia kerja, usaha dan industri. Jumlah lulusan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Perguruan tinggi dituntut tidak hanya bisa menghasilkan lulusan yang bergantung pada lapangan kerja.

Namun perguruan tinggi wajib mencetak lulusan yang bisa mandiri dan membuka lapangan-lapangan kerja baru.

Saat ini, ketimpangan lapangan pekerjaan dengan jumlah lulusan perguruan tinggi semakin menganga.

Lapangan pekerjaan yang tersedia setiap tahunnya hanya 300-400 ribu, sedangkan jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 1,2 juta.

"Kondisi tersebut menjadi tantangan dalam transformasi pendidikan. Kedepan pendidikan tinggi diharapkan tidak hanya menghasilkan angkatan kerja yang bergantung pada lapangan kerja. Namun, lulusan yang dihasilkan bisa lebih mandiri dan membuka lapangan-lapangan kerja baru," ujar Plt Dirjen Diktiristek Nizam, beberapa waktu lalu.

Ini merupakan fakta yang harus dihadapi perguruan tinggi di Indonesia.

Oleh karenanya, Nizam ketika itu mengajak seluruh perguruan tinggi untuk mewujudkan lulusan yang mandiri melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas