Contoh Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Kasus SD Pembelajaran Berdiferensiasi
Simak contoh tugas ruang kolaborasi (rukol) Modul 2.1 kasus SD Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Calon Guru Penggerak, tentang Pak Darmawan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Pak Dermawan juga membuat catatan-catatan penilaian selama proses ini. Setiap jawaban murid, pertanyaan murid, ia perhatikan. la gunakan informasi ini untuk menyesuaikan tingkat bantuan yang ia berikan pada murid.
10. Pak Dermawan kemudian melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana murid- muridnya memahami materi tersebut. Ia kemudian membuat penilaian berjenjang (tier assessment)
- Untuk murid-murid yang kemampuannya kurang, ia menugaskan mereka untuk menjelaskan alur pencernaan dalam sebuah diagram alur sederhana yang dilengkapi penjelasan singkat, dengan menggunakan kosakata sederhana, sesuai dengan yang telah mereka pelajari dan bahkan telah di display di kelas.
- Untuk murid-murid yang kemampuannya sedang, ia meminta mereka membuat sebuah cerita narasi tentang alur pencernaan dengan kosakata yang lebih bervariasi.
- Untuk murid-murid yang kemampuannya tinggi, ia meminta mereka membuat sebuah cerita kreatif dari perspektif 'seorang' makanan yang menarasikan alur pencernaan.
Melalui tugas ini, penyusunan kalimat dan pemilihan kosakata yang digunakan tentunya sudah lebih sulit.
Jawaban:
1. Apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh guru tersebut?
Pak Dermawan sudah memenuhi kebutuhan murid. Yaitu dengan:
- Kesiapan belajar: Memetakan kemampuan membaca murid yang beda-beda.
- Minat murid: Proses pembelajaran disesuaikan dengan minat murid. Misalnya, ada yang suka membaca, suka mengamati, suka berdiskusi, wawancara dan menjawab soal.
- Profil belajar murid: Mengembangkan pembelajaran yang bervariasi mengakomodasi gaya belajar untuk visual, audiovisual dan kinestetik.
2. Bagaimana cara guru menentukan kebutuhan belajar muridnya?
Pak Dermawan menentukan kebutuhan belajar muridnya dengan beberapa cara:
- Ia menyusun kelompok berdasarkan kemampuan membaca murid. Dengan demikian, ia memastikan bahwa materi yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
- Ia melakukan proses observasi dan pemantauan selama murid melakukan kegiatan. Ia aktif berinteraksi dengan murid-murid, mengajukan pertanyaan, memberikan bantuan, dan memberikan tantangan lebih kepada mereka yang memerlukan. Dengan cara ini, ia dapat menilai kemampuan murid secara langsung.
- Ia mencatat catatan penilaian selama proses observasi, termasuk jawaban murid, pertanyaan mereka, dan tingkat pemahaman mereka. Informasi ini digunakan untuk menyesuaikan tingkat bantuan yang ia berikan pada murid.
3. Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan oleh guru?
- Strategi pembelajaran berdiferensiasi konten: buku teks, komik, poster kartu pertanyaan dan video pembelajaran tantang sistem pencernaan manusia.
- Strategi pembelajaran berdiferensiasi proses: tingkat kemampuan membaca teks dan pemahaman konteks, siswa melakukan variasi kegiatan.
3. Strategi pembelajaran berdiferensiasi produk: siswa dengan kemampuan rendah melengkapi diagram, siswa dengan kemampuan sedang membuat cerita narasi,siswa dengan kemampuan tinggi membuat cerita kreatif dan perspektif.
4. Bagaimana cara guru melakukan penilaian?
- Penilaian Proses: membuat catatan penilaian selama pembelajaran.
- Penilaian Berjenjang: membuat penilaian berjenjang sesuai tingkat kemampuan murid.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha terbaik guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
Dalam kasus ini pak Dermawan sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan tiga aspek kebutuhan murid seperti kesiapan murid, minat serta profil belajar murid.
Ia juga sudah menerapkan tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi, yaitu konten, proses, dan produk. Penilaian yang dilakukan Pak Dermawan juga berjenjang sesuai dengan kemampuan murid.
*) Disclaimer: Contoh jawaban dalam artikel ini hanya sebagai referensi bapak/ibu calon guru penggerak saat membuat Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Kasus SD Pembelajaran Berdiferensiasi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)