Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rampungkan PEF 2018, Pertamina Optimis Kembangkan Masa Depan

Digelar dua hari, PEF 2018 diharapkan dapat memberikan inspirasi dan bisa diimplementasikan bagi kemajuan energi di Indonesia.

Editor: Content Writer
zoom-in Rampungkan PEF 2018, Pertamina Optimis Kembangkan Masa Depan
Pertamina
Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 

Gelaran Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 hari kedua yang berlangsung
pada Kamis (29/11) memperoleh sambutan yang tak kalah meriah dibanding dengan hari
sebelumnya. Pada hari kedua sekaligus yang terakhir ini, dihadiri oleh pengambil kebijakan
di bidang energi, perwakilan pejabat pemerintah, dan pengamat serta ahli energi.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N. Mansyuri dalam Penutupan PEF
mengatakan, semangat peserta PEF 2018 yang berasal dari kalangan akademis, pemerintah,
praktisi migas maupun industri non migas, telah memberikan motivasi bagi Pertamina untuk
terus berkontribusi dalam penyedia energi bagi Indonesia.

“Kami merasa tidak sendiri, karena kehadiran dan kepedulian seluruh elemen bangsa, akan
menjadi faktor penentu bagi keberlangsungan bisnis Pertamina, sehingga kami mampu terus
berkarya di masa-masa mendatang,” katanya di Raffles Hotel, Jakarta.

Sebagaimana tujuan pelaksanaan PEF 2018, Pahala menambahkan, Pertamina ingin
mengajak seluruh pihak untuk bertukar pikiran dan mengeksplorasi sumber-sumber energi
yang tersedia di Indonesia. Tak hanya itu, Pertamina juga ingin memaksimalkannya untuk
memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Nantinya, seluruh upaya ini bertujuan
untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi dalam negeri.

PEF 2018 yang berlangsung selama dua hari ini memunculkan banyak gagasan dan ide, baik
dari aspek teknologi, kebijakan maupun model-model bisnis yang baru. Dengan ide dan
gagasan itu, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan bisa diimplementasikan bagi
kemajuan energi di Indonesia.

Gagasan dalam gelaran PEF 2018 ini menjadi perhatian khusus bagi Pertamina. Salah
satunya adalah aspek teknologi, kebijakan maupun model-model bisnis yang baru. Topik
tentang Green Refinery dan optimasi sumber-sumber nabati juga tengah dijajaki sebagai
salah satu solusi untuk mengurangi kebutuhan impor BBM.

Sebagai induk dari holding migas Pertamina memiliki intensi kuat untuk mengoptimalkan
rantai nilai bisnis gas dan meningkatkan jangkauan gas sebagai energi untuk masyarakat. “Di
sektor energi baru terbarukan, Pertamina juga berkomitmen untuk melebarkan sayap keluar
bisnis geothermal, seperti solar dan wind,” tambahnya.

Berita Rekomendasi

Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar mengungkapkan, lima tema yang menjadi
bahan diskusi PEF tahun ini. Pertama terkait upaya Indonesia fokus pada pengembangan gas
yang biaya pengembangannya lebih murah dibanding dengan minyak bumi. Dukungan
Pemerintah terutama dalam hal regulasi, perizinan, dan peraturan agar iklim investasi lebih
kondusif.

Adapun topik kedua adalah percepatan pengembangan energi bio untuk ketahanan energi.
Topik ketiga juga tak kalah menarik, membahas bagaimana penyediaan teknologi untuk
mengkonversi hydrocarbon menjadi hidrogen, CO2, dan syntetic gas melalui proses
gasification. “Sebagai teknologi yang telah mature, gasification dapat menghasilkan program
akhir yang ekonomis untuk pembangkit listrik dan petrokimia,” jelas Syahrial.

Kemudian topik ke-empat yang adalah alternatif energi di masa mendatang. Sejalan dengan
ini, Pertamina berperan untuk mengembangkan produjsi baterai lithium di Indonesia.
Topik terakhir, penggunaan sumber gas dari dalam negeri dimana sebesar 58,6 persen
produksi gas dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan sisanya diekspor dalam
bentuk LNG.

“Adapun salah satu tantangan terbesar adalah mengintegrasikan koordinasi dan kolaborasi
antara pelaku gas dan untuk memberikan nilai maksimum kepada konsumen,” tutupnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas