Menelisik Sosok Wanita Misterius dalam Aksi 22 Mei, Ini Fakta-fakta yang Didapat
Seorang wanita mesterius dengan mengenakan pakaian serba hitam diamankan aparat kepolisian saat aksi massa terjadi di depan Gedung Bawaslu RI
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita mesterius dengan mengenakan pakaian serba hitam diamankan aparat kepolisian saat aksi massa terjadi di depan Gedung Bawaslu RI, Rabu (22/5/2019) malam.
Ketika kepolisian sedang berupaya mengamankan gedung Bawaslu RI, tiba-tiba perempuan misterius tersebut berjalan santai dari arah depan Gedung Jaya menuju ke Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.
Aparat kepolisian pun menghampiri perempuan tersebut.
Membawa tas, ia santai saja berjalan sendirian.
Baca: Kenyataan Kurang Enak dari Saddil Ramdani Bersama Klub Malaysia yang Dibelanya
"Ibu mundur. Ibu mundur," kata seorang petugas kepolisian kepada ibu-ibu tersebut.
Namun, imbauan itu tidak dihiraukan.
Tiga aparat kepolisian kembali mengingatkan dari jarak cukup jauh.
"Ibu mundur. Ibu mundur," tapi tidak kunjung dihiraukan.
"Ibu duduk. Ibu duduk," kata seorang polisi dengan menggunakan pengeras suara.
Hingga akhirnya aparat kepolisian melakukan tindakan terukur dan akhirnya perempuan tersebut pun memilih mundur dan diamankan.
Baca: Ada Kejutan dari Simon McMenemy, Ini 25 Pemain Terbaru Timnas Indonesia
Seorang perempuan bercadar, berpakaian hitam-hitam dan mengenakan tas ransel diketahui mendekati polisi yang tengah berjaga di kawasan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu (22/5).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan awalnya polisi sempat meminta perempuan itu melepas ranselnya dan tidak mendekati barisan Brimob yang sedang berjaga.
Namun, lantaran tak diindahkan, polisi saat itu menembakkan gas air mata kepada yang bersangkutan.
Kemudian wanita tersebut diamankan dan diintrogasi terkait motivasinya mendekati kerumunan polisi saat Aksi 22 Mei.
Setelah digeledah ranselnya, diketahui wanita tersebut membawa benda seperti petasan.
"Membawa fake bom, seperti petasan," ujar Dedi, kepada Tribunnews.com, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).