Kementerian PUPR: Minat Pengembang Bangun Rumah Subsidi Masih Cukup Tinggi
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto membantah bahwa pengembang properti belum masif bangun rumah subsidi.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto membantah bahwa pengembang properti belum masif bangun rumah subsidi.
Iwan mengungkapkan, minat pengembang masih cukup tinggi untuk membangun rumah subsidi, didukung Kementerian PUPR memiliki beberapa program subsidi pembiayaan perumahan.
"Satu di antaranya adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Melihat data FLPP 3 tahun terakhir, realisasi penyaluran dana FLPP terus meningkat," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Pemerintah Sebut Tingginya Harga Tanah Jadi Penyebab Melambungnya Harga Rumah Tapak
Pengusul FLPP melalui aplikasi Sikumbang yaitu pengembang yang membangun rumah subsidi juga meningkat setiap tahunnya.
Hal ini dinilai Iwan menandakan pembangunan rumah subsidi oleh pengembang terus meningkat, seiring dengan beberapa kemudahan pembiayaan dan bantuan perumahan yang diberikan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, dia mebambahkan, capaian realisasi FLPP tahun 2017 adalah 23.763 unit, meningkat menjadi 57.939 unit tahun 2018.
Baca juga: Pembangunan Kawasan Elit dan Pusat Bisnis Dapat Genjot Pengembangan Properti di Jakarta Timur
"Realisasi di 2019 adalah 77.835 unit dan meningkat menjadi 109.253 unit di 2020, sedangkan capaian di 2021 adalah 178.728 unit," pungkasnya.