Kenaikan Harga Komoditas Diyakini Ikut Dongkrak Sektor Perumahan
Sektor perumahan diproyeksi akan ikut terdongkrak sejalan dengan kenaikan harga komoditas yang saat ini terjadi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momentum kenaikan harga komoditas akibat kondisi global dapat dimanfaatkan untuk menghimpun pendanaan murah dari pasar modal.
Dananya selanjutnya bisa dialokasikan untuk mendukung penyediaan rumah rakyat, dan menjaga mesin ekonomi terus bertumbuh.
Sektor perumahan diproyeksi akan ikut terdongkrak sejalan dengan kenaikan harga komoditas yang saat ini terjadi.
Direktur Finance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Nofry Rony Poetra mengatakan, berkaca dari fenomena boom commodity pada 2012-2013, harga rumah ikut mengalami kenaikan pertumbuhan di periode yang sama.
Kenaikan harga tersebut, kata Nofry, merupakan cerminan dari tingginya permintaan akan rumah, di mana peningkatan harga rumah pada era boom commodity juga terpantau dari pertumbuhan indeks saham properti.
“Pergerakan positif di sektor perumahan termasuk saham properti ini menjadi peluang bagi kami untuk menghimpun dana murah dari pasar modal guna menggarap peluang besar dari sektor perumahan,” kata Nofry dalam Webinar bertajuk Pengaruh Kenaikan Harga Komoditas 2022 Bagi Sektor Perumahan, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Minat Beli Properti di Surabaya Mulai Pulih, Proyek Amesta Living dari Intiland Terjual 280 Unit
Menurutnya, sektor perumahan juga dapat menjadi mesin untuk menjaga kelangsungan dampak ekonomi dari kenaikan harga komoditas.
Karena, aliran capital inflow ke sektor perumahan dapat berdampak ganda bagi 174 sub-sektor lainnya.
Sektor perumahan juga menggunakan 90 persen bahan baku lokal sehingga dapat mendongkrak ekonomi dalam negeri.
Baca juga: Cerita Sukses Bos Properti Asal Surabaya Iwan Sunito Kembangkan Green Building di Australia
Pada tahun ini, BTN menunggu lampu hijau pemerintah untuk menggelar rights issue guna mendukung perumahan nasional.
"Kami pernah menerbitkan junior global bond hingga over permintaan mencapai 12 kali, sehingga kami optimis mendapatkan pendanaan murah dari publik. Melalui perhitungan kami, usai rights issue kami bisa menyalurkan pembiayaan hingga 300 ribu unit rumah,” ujar Nofry.
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Surnasip menuturkan, upaya menggarap peluang akselerasi sektor perumahan melalui pencarian pendanaan murah juga dapat ikut memperkuat nilai tukar rupiah. Sebab, langkah tersebut dapat menjadi instrumen untuk menarik investor asing.
Baca juga: Metode Cicilan ke Pengembang Jadi Pilihan Milenial untuk Miliki Unit Apartemen
Dengan pemupukan pendanaan murah, tambah Sunarsip, juga dapat menjaga agar bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap terjangkau.
“Pendanaan murah dari pasar modal dapat memperkuat struktur pendanaan yang lebih murah untuk pembiayaan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Sunarsip.