Pembiayaan Properti Naik 8,7 Persen di September 2023, Tahun Depan Diprediksi Tumbuh Single Digit
Pembiayaan properti selama bulan September 2023 hanya tumbuh 8,7 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama di September 2022.
Editor: Choirul Arifin
![Pembiayaan Properti Naik 8,7 Persen di September 2023, Tahun Depan Diprediksi Tumbuh Single Digit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/indonesia-property-expo-2018_20180204_214056.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembiayaan properti selama bulan September 2023 hanya tumbuh 8,7 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama di September 2022 berdasarkan data terbaru Bank Indonesia (BI).
BI menyebutkan, laju pertumbuhan penyaluran kredit properti lebih lambat dari Agustus 2023 yang mampu tumbuh 9,8 persen yoy. Nilai kredit properti di September 2023 senilai Rp 1.283,1 triliun.
Secara rinci, segmen KPR dan KPA berkontribusi paling besar untuk kredit properti yang nilainya mencapai Rp 674,5 triliun. Pertumbuhannya juga paling besar yaitu sekitar 12,3 persen yoy.
“Pertumbuhan ini khususnya kredit KPR tipe 22 sampai dengan 70,” tulis laporan BI, Selasa (24/10).
Kredit real estate juga menjadi segmen yang perlambatannya cukup signifikan di mana hanya tumbuh 9,1 persen yoy atau senilai Rp 211 triliun. Padahal, pada bulan sebelumnya mampu tumbuh sekitar 13,8 persen.
BI mencatat perlambatan kredit real estate ini paling utama disebabkan oleh kredit real estate untuk gedung perkantoran.
Di segmen kredit konstruksi, pertumbuhannya juga sedikit melambat dari bulan sebelumnya tumbuh 3,2 persen kini hanya tumbuh 3 persen. Nilainya mencapai Rp397,6 triliun.
Sebelumnya, beberapa bankir pun memproyeksikan kredit properti ini bakal tetap melanjutkan perlambatan. Salah satu yang memproyeksikan hal tersebut adalah Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Noviady Wahyudi.
Baca juga: BTN dan Pengembang Griya Mulya Indah Gelar Akad KPR Subsidi Massal
Dia memperkirakan, tahun depan kredit properti bisa sedikit melambat. Sebab, tahun politik membuat pasar masih wait and see terkait pemimpin yang terpilih.
Karena itu dia memproyeksikan pertumbuhan kredit di sektor properti tahun depan adalah single digit. Ditambah, penyaluran bank bergantung pada penawaran dari pihak developer ke nasabah.
“Penyalurannya masih di bawah 10 persen dari total booking hingga September 2023,” ujarnya.
Laporan reporter: Adrianus Octaviano | Sumber: Kontan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.