Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angka Backlog Tinggi, BTN Gencar Garap Sektor Informal

BTN berupaya membantu pemerintah dalam menekan angka backlog perumahan melalui penyaluran KPR baru ke sektor informal.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Angka Backlog Tinggi, BTN Gencar Garap Sektor Informal
Tribunnews/JEPRIMA
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu memberikan paparan pada Analyst Meeting di Jakarta, Senin (27/11/2023). Tribunnews/Jeprima 

“Ketika BTN memutuskan menyalurkan KPR ke segmen bankable tapi undeserved ini, manajemen tentu telah menganalisis potensi risiko se hati hati mungkin. Terutama risiko gagal bayar yang berujung pada kenaikan non performing loan (NPL),” kata Piter

Bagaimanapun, Piter menambahkan, program populis tidak boleh menjadi beban di kemudian hari hanya karena tidak cermat melakukan kajian.

“Saya selalu percaya, program populis yang baik adalah program yang bisa diimplementasikan, berhasil dan dapat menciptakan perubahan,” katanya.

Selain risiko, Piter melihat ada tiga benefit bagi BTN dari keberaniannya menyalurkan KPR ke abang gojek dan pedagang pasar. Satu, diversifikasi target pasar. Dua, potensi dana murah (current account and saving account/CASA). Tiga, pintu masuk BBTN menggarap pasar kredit mikro.

Piter menjelaskan pangsa pasar utama KPR bersubsidi adalah segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka ini menjadi target utama penurunan angka backlog perumahan dan masuk dalam program sejuta rumah rakyat.

Baca juga: Atasi Backlog Hunian, Perumnas Sinergi dengan Lembaga Pendidikan

“Pada konteks ini, improvisasi BBTN menyalurkan KPR bersubsidi ke abang Gojek dan pedagang pasar bisa dinilai sebagai extra effort menekan angka backlog,” katanya.

Apabila penyaluran KPR bersubsidi ke abang Gojek dan pedagang pasar terus meningkat, BTN segera mendapatkan benefit kedua.

Berita Rekomendasi

Yakni pertumbuhan jumlah nasabah (number of account/NOA) dan porsi dana murah. Dan sangat mungkin para debitur ini akan menjadikan BTN sebagai bank utama penopang transaksi harian.

“Dari sisi nilai simpanan yang mengendap mungkin tidak terlalu besar, tapi pedagang pasar dan abang gojek aktif bertransaksi. Hal ini juga menjadi peluang untuk meningkatkan fee based income,” ujarnya.

Baca juga: Kekurangan Pasokan Rumah Masih 12 Juta Unit, Ini Kendala Wujudkan Target Zero Backlog di 2045

Selain dua benefit di atas, ada satu dampak positif lain yang justru lebih substansial dari improvisasi BBTN ke sektor informal yakni ekspansi ke kredit mikro.

KPR bersubsidi ini merupakan pintu masuk BBTN untuk menyalurkan kredit produktif ke para pedagang pasar dan pelaku UMKM.

BBTN bisa menjadikan kepatuhan debitur dalam mengangsur sebagai pertimbangan pemberian kredit modal kerja. Jika abang gojek dan pedagang pasar menjadikan BTN sebagai rekening utama, akan lebih baik lagi.

Aktivitas transaksi dan saldo mengendap akan menjadi track record sekaligus pengukuran profil risiko secara lebih presisi. “Jadi, penilaian kelayakan kredit bisa lebih efektif dan akurat,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas