Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Meneladani Ilmu Kekebalan Hati Warisan Rasulullah SAW

Rasulullah sangat pemaaf, tidak mudah merasa sakit hati walaupun diperlakukan dengan perbuatan yang sangat menyakitkan sekalipun.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Meneladani Ilmu Kekebalan Hati Warisan Rasulullah SAW
ganaislamika.com
Ilustrasi 

فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ [الحجر/85]

Artinya: Maka maafkanlah dengan cara yang baik. (QS. Al-Hijr: 85)

Jurus keempat: Lebih Berharap Ampunan Allah

Jurus ini mengingatkan kita agar mendapat ampunan Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22]

Artinya: dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah megampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nur: 22)

Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Jurus kelima: Sabar

Berita Rekomendasi

Jurus ini mengingatkan kita agar bersifat sabar.

Allah berfirman:

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ [الشورى/43]

Artinya: Barang siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. (QS. As-Syuraa: 43)

Jurus keenam: Amalkan Wasiat Nabi

Jurus ini mengingatkan kita pada sebuah wasiat Baginda Nabi SAW dalam sabdanya:

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : لا تغضب ، فردد مرارا فقال لا تغضب . رواه البخاري

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW: “Berilah aku wasiat” Nabi berkata: “Janganlah engkau marah”. Orang itu mengulangi berkali-kali permintaannya, Nabi pun berkata: “Janganlah engkau marah”. (HR. Imam Bukhari)

Jurus ketujuh: Lemah Lembut

Jurus ini mengingatkan kita akan kehebatan sikap lemah lembut.

Rasulullah SAW bersabda:

عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء إلا شانه . رواه مسلم .

Artinya: dari A’isyah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya lemah lembut tidaklah berada pada suatu apapun kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut sifat lemah lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk. (HR. Imam Muslim).

Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Santri Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah membaca AlQuran ketika melaksanakan tadarus massal pada Ramadan 1439 H, di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/5/2018). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 2.500 santri tersebut, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Ramadan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Jurus kedelapan: Kekuatan Inti

Jurus ini mengingatkan kita bahwa kekuatan yang sesungguhnya adalah menahan amarah. Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب . متفق عليه .

Artinya: dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah kekuatan itu dengan menang dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia marah. (HR. Imam Bukhari – Muslim).

Jurus kesembilan: Ihtimalul Adza

Jurus ini mengingatkan kita bahwa ihtimalul adza (bersabar atas keburukan orang) adalah pembuka pertolongan Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أن رجلا قال يا رسول الله ، إن لي قرابة أصلهم ويقطعونني ، وأحسن إليهم ويسيئون إلي ، وأحلمعنهم ويجهلون علي ، فقال : لئن كنت كما قلت كأنما تسفهم المل ، ولا يزال معك من الله ظهير عليهم ما دمت على ذلك . رواه مسلم .

Dari Abu Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada Rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan baik dengan mereka tetapi mereka selalu memutuskannya, aku berbuat baik akan tetapi mereka membalasnya dengan keburukan, aku berlaku bijak akan tetapi mereka berlaku bodoh. Rasulullah SAW kemudian bersabda: Bila keadaannya seperti yang engkau katakan, mereka itu seperti meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan pertolongan kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. (HR Imam Muslim)

Jurus kesepuluh: Doa Pamungkas

Mendoakan orang yang menzalimi dan menyakiti kita dengan doa yang baik adalah suatu perilaku yang luar biasa.

Hal ini seperti yang dilakukan Rasulullah SAW terhadap penduduk Taif.

Orang tidak akan dapat mendoakan orang yang menyakitinya dengan doa yang baik kecuali orang yang berhati mulia, dan itulah salah satu ciri-ciri penghuni surga.

Inilah kesepuluh jurus tersebut.

Bagi Anda yang tidak setuju dengan penamaannya, silakan memberinya nama apa saja.

Namun yang pasti, itulah di antara akhlak yang diajarkan Rasulullah SAW untuk melatih kekuatan hati.

Bukankah Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi orang yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat yang dijanjikan Allah?

Maka dengan menghayati dan mengamalkan sepuluh jurus di atas, seraya membayangkan betapa agungnya akhlak Rasulullah SAW, insya Allah Anda tidak akan mudah merasa sakit hati. (EH)

Artikel ini telah tayang di ganaislamika dengan judul Sepuluh Jurus Ilmu Kebal Warisan Rasulullah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas