Bisakah Bermesraan dengan Pasangan Saat Ramadan Tanpa Batalkan Puasa? Ini Kata Ustaz
Hukum bermesraan suami istri saat berpuasa, Wahid mengatakan bahwa jima' (bersenggama) adalah membatalkan puasa.
Editor: Anita K Wardhani
"Dan barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya.
"Dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya." (HR. ABU DAUD, TIRMIDZI, IBNU MAJAH DAN AHMAD).
3. Haid
Haid atau menstruasi adalah salah satu penyebab batalnya puasa bagi perempuan.
Apabila keluar pada saat seorang perempuan sedang menjalankan ibadah puasa maka puasanya batal.
Mereka tetap wajib mengqadha puasa di lain bulan Ramadhan.
Meskipun haid adalah fitrahnya perempuan.
4. Nifas
Nifas yakni darah yang keluar dari kemaluan perempuan setelah proses melahirkan.
Keluarnya darah nifas ini juga dapat menyebabkan batalnya puasa apabila keluar di saat sedang berpuasa.
Sehingga perlu untuk mengqadha puasa di lain bulan Ramadhan.
5. Melakukan Hubungan Seksual Secara Sengaja
Hubungan seksual baik dilakukan pasangan suami isteri atau bukan dapat menyebabkan batalnya puasa.
Dengan ketentuan melakukannya dalam keadaan sadar dan sengaja.
Wajib bagi orang yang melakukannya untuk membayar kafarat memerdekakan budak mukmin.
Oleh karena itu saat sedang berpuasa jangan sampai melakukan hubungan seksual.
6. Keluar Mani karena Disengaja
Salah satu hal lain yang membatalkan puasa adalah keluar mani dengan sengaja.
Misalnya onani atau karena bertemunya dua kulit laki-laki dan perempuan.
Meskipun itu tidak melakukan hubungan seksual.
Namun, jika keluar mani tanpa disengaja bukanlah hal yang membatalkan puasa seperti karena mimpi.
7. Kehilangan Akal
Hilang akal dimaksudkan karena gila, mabuk, dan pingsan secara otomatis dapat membatalkan puasa.
Orang yang gila tidak berkewajiban untuk puasa
Selain itu, mabuk dan pingsan karena sengaja bisa membatalkan puasa.
Ada beberapa contoh yang termasuk kategori ini seperti mencium sesuatu yang membuatnya mabuk atau pingsan.
Namun, jika tidak sengaja mabuk dan pingsan maka sampai seharian penuh membatalkan puasa.
Kecuali kalau mabuk atau pingsan yang tidak sengaja maka puasanya masih bisa dilanjutkan.
8. Murtad
Murtad adalah hal yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam.
Misalnya melakukan pengingkaran akan keberadaan Allah SWT sebagai dzat tunggal.
Tidak lagi terkena kewajiban berpuasa apabila seseorang telah murtad.
Maka puasanya dinyatakan batal disaat sedang melaksanakan ibadah puasa.
Sehingga menjadi kewajiban setiap muslim untuk menjaga keimanan dan keislaman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hukum Bermesraan dengan Suami Pada Siang Hari saat Puasa, Begini Penjelasannya,
Penulis: Muji Lestari