Pengertian dan Sejarah Nuzulul Quran, Peristiwa Turunnya Alquran
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Alquran turun pada 17 Ramadhan
Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Garudea Prabawati
4. Diampuni Dosa-dosanya
Bagi mereka yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan diampuni dosa-dosanya Allah SWT. Maksud dari menghidupkan adalah melakukan ibadah ataupun amalan-amalan dengan mengharap ampunan-Nya seperti yang diriwayatkan Bukhari.
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).
5. Takdir Tahunan Dicatat
Keistimewaan malam Nuzulul Quran lainnya adalah dicatatnya takdir tahunan kita.
Takdir yang dimaksud meliputi rezeki, untung, mati, dan lain sebagainya.
Dengan memperbanyak amalan dan ibadah di malam Nuzulul Quran, diharapkan mendapatkan takdir tahunan yang penuh keberkahan.
Firman Allah SWT dalam Surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,
Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,"
Baca juga: Doa Awal Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW: Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Hikmah Alquran Diturunkan Bertahap
1. Meneguhkan hati Rasulullah SAW dalam menghadapi kaum yang memiliki watak dan sikap yang begitu keras.
2. Tantangan dan mukjizat
Kaum musyrikin sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan maksud melemahkan dan menantang untuk menguji kenabian Rasulullah SAW.
Mereka mengajukan hal-hal batil dan tidak masuk akal, seperti masalah hari kiamat.
Maka turunlah Alquran untuk menjealaskan kepada mereka suatu kebenaran dan jawaban yang amat tegas atas pertanyaan mereka itu.
3. Memudahkan hafalan dan pemahaman
Hal ini karena Alquran turun di tengah-tengah ummat yang ummi alias tidak pandai membaca dan menulis.
4. Berhubungan dengan peristiwa dan penetapan hukum
Manusia tidak akan mudah mengikuti dan tunduk kepada agama yang baru ini, jika Alquran tidak memberikan strategi yang jitu dalam merekonstruksi kerusakan dan kerendahan martabat mereka.
5. Lebih mudah untuk dipelajari
Karena proses turunnya yang berangsur-angsur, maka umat Islam pun mengkajinya sedikit demi sedikit.
(Tribunnews.com/Bangkit N)