Saksi: Tanpa Ba Bi Bu Langsung Mengeroyok
Kasus pengeroyokan anggota TNI oleh puluhan orang tidak dikenal. Data yang digali di lapangan Harian Surya menyebutkan
Editor: Tjatur Wisanggeni
”Mereka biasa saja. Habis makan ya merokok, minum es dan bergurau,” tutur seorang pedagang di pujasera tersebut, Sabtu (31/7/2010).
Setelah makan, kelima anggota TNI itu bermaksud menuju area terminal keberangkatan bus antarkota. Namun, baru lima langkah meninggalkan depot, lima anggota TNI itu tiba-tiba diserang oleh beberapa orang tak dikenal. Dari berbagai arah, teman-teman pelaku ikut mengeroyok. Sedikitnya ada 30-an orang yang melakukan pengeroyokan tersebut.
”Sebelum mengeroyok, saya lihat tidak ada suara cek-cok. Biasanya kan ada cek-cok dulu baru berkelahi. Ini tidak. Jadi, langsung blak-bluk, blak-bluk gitu,” kata pedagang tadi.
Melihat suasana seperti itu, para pedagang, para sopir taksi, maupun calon penumpang bus lainnya hanya terperangah dan tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya menonton karena ketakutan.
”Setelah pelakunya kabur semua, orang-orang baru berani menolong para korban. Di lokasi juga ditemukan pipa besi ukuran sekitar 12 mm. Di dekatnya ada anggota yang ditusuk hingga tiga tusukan. Darahnya kalau ditampung ada tiga mangkok,” papar pedagang lainnya.
Pascakejadian, seorang pedagang kemudian memanggil sopir taksi untuk membawa korban ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Siapa nama korban yang tertusuk? Si pedagang ini mengaku tidak tahu. Usai menolong, dia yang celananya penuh dengan darah bermaksud mencucinya di toilet. Namun, belum sempat mencuci celana, ternyata ada satu anggota lagi yang mengalami luka tusuk di pinggang kanan. ”Ya saya kemudian menolongnya bersama orang-orang lain,” tuturnya. (*)