Bekas Tahanan Pembunuh Putri Isi Ceramah Tarawih di Masjid
Di rumahnya yang sangat sederhana itu Nurdin Harahap, satu di antara tujuh sekuriti Perumahan Anggrek Mas 3, Batam, Kepulauan Riau
Editor: Anwar Sadat Guna
Nurdin juga menceritakan tentang kondisi orangtuanya di kampung. Waktu pertama kali mendengar berita bahwa Nurdin membunuh orang di Batam, orangtua Nurdin langsung sakit, dan sampai sekarang mengalami stroke.
"Semenjak mendengar kabar itu, ibu saya tidak bisa berjalan lagi. Setiap hari beliau menangis. Tapi sekarang beliau tahu saya sudah bebas dan tidak bersalah, tapi belum juga sembuh," katanya.
Di sela-sela cerita itu, pria yang selama ini dikenal sebagai guru mengaji itu sesekali menggigit buah kurma yang disajikan istrinya seraya menyeruput air putih.
Ia juga mengisahkan tentang keberadaan warga kampungnya yang antusias kembali menerimanya begitu penangguhan penahanannya dikabulkan penyidik.
Nurdin tetap dipercaya mengisi ceramah pada bulan Ramadhan ini oleh warga Kampung Nanas.
Pada tarawih hari pertama, Nurdin pun mengisi ceramah, tepatnya di mesjid depan rumahnya. Ia merasa bangga karena merasa masih dibutuhkan di kampungnya.
Ia berjanji, setelah lebaran nanti, aktivitas mengaji di masjid tersebut kembali akan dimulai lagi.
Saat berbuka kemarin ada saja anak-anak didik Nurdin yang mengantarkan makanan untuk berbuka ke rumahnya. Semua diterima dengan ucapan terima kasih dan doa-doa harapan lainnya.
"Alhamdulilah saya masih dipercaya oleh warga sini untuk memberi ceramah di masjid sini, Dek. Saya merasa senang sekali," pungkas Nurdin penuh haru sembari menyiapkan diri menuju masjid untuk menunaikan Salat Magrib.