Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Dana Pengamanan Pilgub Sulsel

Mantan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Syamsuddin Radjab meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangani

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Dana Pengamanan Pilgub Sulsel
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
Polisi menenangkan massa usai bentrok di Jl Lasinrang tepatnya di depan kantor Sekretariat Golkar Makassar kamis (31/1/2013). bentrokan terjadi pasca sidang pleno KPU yang menetapkan perolehan suara pilgub sulsel yang dimenangkan oleh pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu mang 2.251.407 (52,42%). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mantan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Syamsuddin Radjab meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangani kasus dugaan korupsi Kapolda Sulselbar Irjen Pol Mudji Waluyo terkait dana pengamanan Pilgub Sulsel 2013 senilai Rp 38,9 miliar.

Advokat yang juga mantan Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, mengatakan, sesuai laporan yang ia terima, Mudji Waluyo diduga korupsi duit pengamanan tersebut Rp 9,6 milyar.

"Mudji harus diaudit eksternal bukan dari internal polisi. Kalau sesama mereka, nggak ada masyarakat percaya. Lihat saja kasus korupsi simulator SIM. Karena Kapolda diduga kuat ada korupsi miliaran, maka KPK wajib tangani dana pengamanan Pilgub ini," kata Syamsuddin kepada Tribun, Selasa (12/2/2013)

Menurut Syamsuddin, dugaan korupsi Mudji terkuat pascalaporan yang ia terima beberapa waktu lalu bahwa, Polres Bulukumba pernah mengajukan anggaran pengamanan senilai Rp 1,2 milyar. Tetapi, ungkap Syamsuddin, yang disetujui Mudji Waluyo hanya Rp 800 Juta.

"Jadi katakanlah 24 kab/kota dengan selisih Rp 400 juta berarti sekitar Rp 9,6 miliar yang tidak jelas penggunaannya. Jangan sampai Kapolda Mudji di-Sisno-kan juga dalam kasus korupsi Pilgub Jabar," tutur Syamsuddin

Menurut Syamsuddin, Kapolda tidak hanya diduga berpihak ke incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang(Sayang) terkait tindakan diskriminatif dalam penanganan perkara kasus Bupati Wajo Burhanuddin Unru menganiaya warganya, kasus Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan selaku komando relawan Sayang versus Andi Muttamar serta penyerangan ke Posko IA di Makassar.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas