Primus Bunuh Maria karena Masalah Makan Malam
Jajaran Kepolisian Resor Ende, di NTT dalam waktu kurang dari 24 jam dapat mengungkap penyebab kematian tak wajar Maria Goreti Miso
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Ende- Jajaran Kepolisian Resor Ende, di Nusa Tenggara Timur dalam waktu kurang dari 24 jam dapat mengungkap penyebab kematian tak wajar Maria Goreti Miso (20), warga Kampung Wolowuwu, Desa Nakambara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.
Maria yang mayatnya ditemukan di kebun belakang rumahnya, Kamis (21/3) malam lalu ternyata dibunuh oleh kakak kandungnya sendiri.
"Korban tewas dibunuh, dan pembunuhnya adalah kakak kandung korban yang bernama Primus Dominikus Ndate. Sejak Jumat (22/3/2013) malam tersangka sudah ditahan di sel," kata Kepala Polres Ende Ajun Komisaris Besar Musni Arifin, Sabtu (23/3/2013), di Ende.
Saat mayat korban ditemukan, lidah dalam posisi terjulur, juga terdapat luka di beberapa bagian tubuh, di antaranya kepala bagian belakang, dagu, bagian bawah mulut, serta telinga kanan bawah yang robek.
Kesimpulan sementara polisi saat itu, korban mati tak wajar. Menurut Musni, tersangka mengaku membunuh karena kesal, lantaran korban tak segera membuatkan makan malam untuknya.
Kejadian itu berawal ketika tersangka pulang dari kebun dalam posisi lelah, apalagi jarak kebun dengan rumah mereka sekitar 10 kilometer, Kamis malam, sekitar pukul 19.00 Wita.
Namun korban malah memarahi tersangka mengapa baru pulang setelah semua selesai makan malam.
Keduanya sempat ribut, namun ibu mereka meminta korban membakarkan ikan untuk makan malam tersangka.
Dari sandal jepit
Musni mengemukakan, kecurigaan polisi dimulai dari posisi sandal jepit korban yang ditemukan di lokasi berbeda.
Satu bagian sandal ditemukan sekitar 10 meter di sebelah rumah korban, sedangkan satu sandal lainnya di tempat mayat korban tergeletak, sekitar 200 meter, di kebun belakang rumah korban.
Kecurigaan polisi juga makin kuat terjadinya cekcok mulut antara korban dengan tersangka.
Setelah menyiapkan makan malam, korban yang masih bujangan dan tak sekolah itu kemudian pamit kepada ibunya, Maria Pasi untuk menonton televisi di rumah tetangga.
Rupanya saat itu tersangka yang masih memendam rasa kesal membuntuti korban, kemudian memukul bagian belakang kepala korban dengan kayu.