Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan Terganggu Keberadaan Nipah Transit Area

Puluhan nelayan Pulau Nipah melakukan aksi demo di depan Gedung Pemerintah Kota Batam, Kamis (18/4/2013).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nelayan Terganggu Keberadaan Nipah Transit Area
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Puluhan nelayan Pulau Nipah melakukan aksi demo di depan Gedung Pemerintah Kota Batam, Kamis (18/4/2013). Sekitar pukul 10.00 pagi, mereka yang datang menggunakan sebuah mobil pick up berwarna putih ini langsung menyerukan tuntutan-tuntutannya.

Sambil membawa karton berwarna merah, nelayan yang kebanyakan warga Pulau Terong ini menuntut agar perairan seputaran Pulau Nipah tidak lagi dijadikan tempat labuhan jangkar kapal besar. Pasalnya aktivitas labuh jangkar kapal-kapal tersebut, sudah banyak merusak jaring-jaring nelayan.

"Labuh jangkar ini sudah merusak kehidupan nelayan. Kemana lagi kami harus nyari ikan," ungkap Nahar, salah satu nelayan sekaligus tokoh masyarakat Pulau Terong.

Menurut pria itu, dalam sehari, nelayan bisa mengalami kerusakan jaring tiga sampai lima pieces.

"Mesti ada kapal yang berlabuh di sana. Kadang sehari tiga kapal, tujuh kapal, sepuluh kapal. Karena berdempetan kapal itu dengan jaring kami yang diombang-ambingkan ombak, rusaklah. Jadinya kalah tangkapan," beber Nahar.

Menurut sepengetahuannya, sudah tiga bulanan ini kerap ada aktivitas labuhan jangkar di sana. Sementara di lain pihak, 75 persen warga Pulau Terong menggantungkan kehidupannya dari aktivitas sebagai neyalan jaring apung.

Berita Rekomendasi

"Kami minta supaya kapal-kapal itu hengkang dari sana," tegas Nahar.(Ane)

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas