Kepala Rohan Rela Tertebas Parang demi Keselamatan Putrinya
Tragedi memilukan terjadi di Kapal Motor Lambelu milik PT Pelni, jurusan Maluku-Makassar-Surabaya
Editor: Budi Prasetyo
Fasikun langsung meyabetkan parang ke penumpang lainnya. Suasana
langsung berubah, banyak wanita yang berteriak panik. Mereka berlarian
menyelamatkan diri. "Penumpang yang jatuh itu banyak yang dibacok,"
kata Agus.
Korban lainnya, Herman, warga Wakatobi Surabaya, mengatakan, sempat
berbincang-bincang dengan tersangka. Bahkan Herman mengatakan, sebelum kejadian tersebut, dia sempat memberi nasi bungkus, karena tersangka tidak mendapat jatah makan.
"Mungkin dia (Fasikun) tidak punya tiket, sehingga tidak dapat jatah
makan. Lalu saya memberi nasi bungkus padanya," kata Herman.
Herman menceritakan, Fasikun menyabetkan parangnya secara membabi buta di dek 5. Saat itu, dek lima terdapat sekitar 20 orang. Setelah di dek
5 semua penumpang berlarian, Fasikun menuju ke dek 4 dan kembali
membacok secara membabi buta. Akhirnya Fasikun berhasil dilumpuhkan sejumlah penumpang lainnya.
Menurut Manajer Pemasaran dan Humas RS PHC, Harry Setiawan, korban
yang dirawat di RS PHC sebanyak 15 orang, sedangkan dua korban lainnya
hanya luka ringan.
"Ada yang operasi, rawat inap, rawat jalan dan menjalani CT Scan untuk
menentukan dioperasi atau tidak. Dokter yang kami libatkan ada
orthopedi, bedah syaraf, bedah umum, dan anastesi," kata Harry.
Menurut Harry, terdapat empat korban yang masih menjalani CT Scan yakni, Sarah (45), Mansur Abdulah (50), Kasiyati (55), dan Herman (21).
Mereka ini akan ditentukan apakah operasi atau cukup rawat inap.
Dua orang dirawat jalan dan sudah diperbolehkan pulang, yakni, Haerudin (47) dan Ny Jalmah (21).
Selain itu delapan korban menjalani operasi yakni Wididi Sumantiawan (21), Ny Tiani Candra (35), Junnuh (21), Murabbah (30), Rohan (34), Darwin (26), Koko (41), dan Nuranisa (4).
"Seorang harus rawat inap, karena telinganya nyaris putus, yakni
Wahyudi," kata Harry.
Polisi sempat membawa Fasikun ke poliklinik untuk mendapat pengobatan,
karena kondisinya yang lebam-lebam. Hingga kini polisi belum
mengetahui motif tersangka.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo sangat menyayangkan adanya kejadian pembacokan terhadap 17 penumpang KM
Lambelu. "Kejadian ini adalah tragedi dalam dunia transportasi laut," kata
Anom, Selasa (30/4/2013).
Apalagi menurut Anom, kejadian ini terjadi di kapal milik Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
"Sangat disayangkan, seharusnya penumpang mendapat kenyamanan, justru mereka mengalami hal seperti ini," kata Anom.