Kepala Rohan Rela Tertebas Parang demi Keselamatan Putrinya
Tragedi memilukan terjadi di Kapal Motor Lambelu milik PT Pelni, jurusan Maluku-Makassar-Surabaya
Editor: Budi Prasetyo
Mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu mengatakan, pihaknya
masih belum bisa memastikan motif dari tersangka, Fasikun alias
Syaikul (59). "Tersangka masih belum dimintai keterangan secara detial," kata Anom. Ia menambahkan, akan melakukan penyidikan atas kasus ini, apalagi tersangka naik ke kapal dengan membawa parang.
Sementara Fasikun justru minta kerokan di Poli Klinik Polres Pelabuhan
Tanjung Perak. Saat berada di Poliklinik, bapak satu anak itu mengaku
sakit di bagian perut.
Polisi membantu mengoleskan minyak kayu putih. Tersangka juga minta dikerokin. Tersangka sendiri selalu simpang siur
dalam menyampaikan pernyataan.
Polisi harus berulang kali menanyakan identitas tersangka. Tetapi ia mengaku stres, sehingga berbuat demikian. "Saya stres banyak
pikiran, saya tidak bekerja lagi," kata Fasikun. Fasikun selalu berteriak-teriak saat diamankan di tahanan.
Para Korban;
1. Mansur Abdullah (50) - L - dari Makasar- ke Tanjung Priok
2. Sarah (45) -W- dari Ternate ke Tanjung Priok
3. Koko (41) -L- dari Namlea ke Surabaya
4. Kasyati (41) -W- dari Ternate ke Surabaya
5. Siti (40) -W- dari Ternate ke Surabaya
6. Raba/Hava (40) -W- dari Makasar-Tanjung Priok
7. Herman (38) -L- dari Bau-bau ke Priok
8. Tiani Candra (35) -W- dari Namlea ke Surabaya
9. Herudin (33) -L- dari Makasar ke Kijang
10. Rohan (33) -L- dari Bitung ke Surabaya
11. Darwin (25) -L- dari Bau-bau ke Priok
12. Wahyudi (24) -L- dari Bitung ke Surabaya
13. Juhu (22) -W- dari Bau-bau ke Priok
14. Julmah (21) -W- dari Bau-bau ke Priok
15. Wididi Sumantiawan (21) -W- dari Makasar ke Surabaya
16. Subiantoro (20) -L- dari Bau-bau ke Surabaya
17. Chd Nuranisa (4) -W- dari Bitung ke Surabaya
-