Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Truk Pengangkut Pasir Merapi Dilarang Lintasi Jalur Evakuasi

Kerusakan parah di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Cangkringan, disadari benar oleh pemerintahan daerah

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Truk Pengangkut Pasir Merapi Dilarang Lintasi Jalur Evakuasi
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
Terbenam Material Vulkanik Merapi - Truk petambang pasir yang terbenam material vulkanik banjir lahar hujan dari Gunung Merapi menjadi tontonan warga di Kali Gendol, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (13/2). Banjir lahar hujan yang terjadi sehari sebelumnya mengakibatkan satu orang petambang tewas dan empat petambang lainnya terjebak meskipun akhirnya dapat diselamatkan. Sebanyak enam truk petambang pasir dan satu mesin backhoe turut terjebak banjir lahar hujan tersebut. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA) 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kerusakan parah di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Cangkringan, disadari benar oleh pemerintahan daerah setempat.

Bahkan untuk mengantisipasi kerusakan yang makin parah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, dalam waktu dekat akan segera menerbitkan aturan larangan melintasi jalur evakuasi bagi truk pengangkut material Merapi.

"Aturan ini untuk mengantisipasi timbulnya kerusakan yang semakin parah di sejumlah jalur evakuasi," jelas Kabid Lalu Lintas, Dishubkominfo Sleman, Sulton Fathoni, Selasa (14/5/2013).

Sebagai gantinya, truk-truk pengangkut material ini, diharuskan melewati jalur khusus normalisasi yang sebenarnya sudah tersedia namun tertutup material vulkanik.

Ia menjelaskan, jalur tersebut merupakan jalan kampung dan desa yang melewati Dusun Bakalan Desa Argomulyo menuju utara hingga melewati Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan. Sedangkan untuk jalur angkutan dari arah sebaliknya, akan menyusuri Kali Gendol hingga tembus di Balai Benih Ikan Cangkringan dari Desa Argomulyo.

Ke depan, pihaknya akan membuka jalur angkutan pasir mulai dari kantor Kecamatan Cangkringan yang lama menuju arah utara hingga menuju Dusun Bakalan.

"Jalur tersebut sebelumnya juga merupakan jalur angkutan pasir, tapi saat ini sebagian jalan sudah dimanfaatkan warga untuk sawah," katanya. (mon)

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas