Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puspayoga dan Pastika Menunggu Penghitungan KPU

suara yang diperoleh setiap calon nyaris seimbang atau selisih kurang dari 1 persen.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Puspayoga dan Pastika Menunggu Penghitungan KPU
NET
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR--Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei dan tim hingga Rabu (15/5/2013) sore belum bisa menentukan siapa pemenang sementara dalam Pemilu Kepala Daerah Provinsi Bali. Sebab, suara yang diperoleh setiap calon nyaris seimbang atau selisih kurang dari 1 persen.

Dari hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), lembaga survei yang dipakai pasangan AA Puspayoga-Dewa Sukrawan, misalnya, dukungan kepada Puspayoga-Sukrawan angkanya 50,31 persen, dan 49,69 persen untuk Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta.

Meskipun demikian, menurut Deni Irvani, peneliti SMRC, hitung cepatnya tak bisa dipakai sebagai acuan. Alasannya, perbandingan suaranya terlalu tipis atau kurang dari 1 persen.

”Selain itu, kami hanya hitung 400 tempat pemungutan suara (TPS) dari 6.371 TPS,” katanya.

Hasil hitung cepat yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Bali, Denpasar, juga menunjukkan kemenangan Puspayoga-Sukrawan. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Hasto Kristianto menyatakan, dari 650 TPS, Puspayoga–Sukrawan unggul 50,7 persen suara, dan pasangan Pastika-Sudikerta 49,3 persen.

”Meskipun di jajaran partai menyatakan Puspayoga menang, kami masih menunggu penghitungan manual Komisi Pemilihan Umum Bali,” ungkap anggota DPR itu.

Adapun versi hitung cepat tim sukses Pastika-Sudikerta, yakni Sekar Tunjungan Centre (STC), justru sebaliknya. Pastika-Sudikerta meraih suara 51,6 persen dan Puspayoga-Sukrawan memperoleh 48,4 persen suara.

Berita Rekomendasi

Sementara hasil hitung cepat Indonesia Research Center (IRC) menyatakan Pastika-Sudikerta unggul 50,01 persen dan Puspayoga-Sukrawan meraih 49,9 persen.

Namun, Natalia Christanto, peneliti IRC, pihaknya tak berani mengklaim penghitungannya bisa dipercaya. Alasannya, IRC hanya menghitung 300 TPS. ”Sebab itu, masyarakat lebih baik menunggu KPU Bali,” ujarnya.

Sejauh ini, penghitungan akhir Pilkada Provinsi Bali dijadwalkan pada 25-27 Mei mendatang.

Tunggu KPU

Mengomentari hasil hitung cepat, Puspayoga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang menjaga keharmonisan dan keamanan Bali selama ini.

”Kalau dikatakan menang, ya, kami bersyukur. Kami berterima kasih karena masyarakat sudah memilih yang dinilai terbaik. Namun, kami masih menunggu hasil resminya dari KPU,” ujarnya.

Pastika juga berharap agar masyarakat sabar menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Bali. ”Kami harap semuanya mampu menjaga emosi dan keamanan. Tak boleh senang-senang dulu. Perolehan suara tipis dan masih rawan. Yang penting, pilkada aman,” ujarnya.

Dekan FISIP Universitas Udayana Suka Arjawa mengatakan, dari hasil hitung cepat yang menempatkan posisi kedua calon berimbang sebenarnya dukungan terhadap PDI-P menurun dibandingkan pada pilkada lima tahun lalu, yaitu saat PDI-P mengusung Pastika-Puspayoga.

Waktu itu, Pastika-Puspayoga meraih 55 persen dan unggul atas tiga pasangan lawannya.

”PDI-P di Bali jadi salah satu barometer. Dari pandangan sosiologis, masyarakat kini mulai bergeser dari kesetiaan partai ke figur,” tambah Arjawa.

Soal partisipasi, dosen Hukum Universitas Udayana, Dewa Palguna, menyatakan, masyarakat Bali masih peduli dengan pilkada, angka golput-nya hanya 28 persen dan dinilai kecil.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas