Enam Warga Sumedang Jalan Kaki Mengadu ke Istana Negara
MENGENAKAN baju pangsi warna hitam, membawa poster dan bendera merah putih, enam warga korban Bendungan Jatigede
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- MENGENAKAN baju pangsi warna hitam, membawa poster dan bendera merah putih, enam warga korban Bendungan Jatigede jalan kaki menuju Jakarta dengan harapan bisa bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Keenam warga ini nekat jalan kaki dari Sumedang menuju Istana Negara, Senin (20/5/2013). Mereka akan mengadu kepada SBY karena merasa kecewa oleh penyelesaian dampak sosial Jatigede tak kunjung tuntas. Padahal Jatigede diagendakan akan digenangi akhir tahun ini.
Keenam warga korban Jatigede yang jalan kaki ke Istana Negara adalah Komarudin warga Desa Cibogo, Aden Tarsiman (Cipaku), Yayan Taryana (Desa Jatibungur), Suharyana (Tarunajaya) Kecamatan Darmaraja, Danuri warga Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede, dan Karyuman Priadi warga Cisurat, Kecamatan Wado.
"Ini upaya kami untuk meminta perhatian pemerintah terhadap banyak persoalan sosial yang belum beres di Jatigede. Kami sudah menggelar aksi di Sumedang sampai Jawa Barat tapi tak ada hasil," kata Komarudin (51), saat bersama lima temannya melintas dikawasan Sumedang kota, Senin (20/5/2013) sore.
Mereka mengaku akan menempuh perjalanan sejauh 240 km dengan waktu tempuh 10 hari. "Kami merencanakan 10 hari sudah sampai di Istana Negera dan bertemu presiden SBY," kata mereka yang keberangkatanntya dilepas keluarga dan warga Orang Terkena Dampak (OTD) Proyek Waduk Jatigede di pendopo Kecamatan Darmaraja.
Aksi jalan kaki dimulai di Darmaraja yang berjarak 30 km dari Sumedang dan rencananya mereka akan beristirahat di Tanjungsari. "Kami akan jalan kaki terus dan akan beristirahat untuk melepas lelah. Kami istrirahat di Tanjungsari kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung," kata Komarudin.
Di Bandung, mereka akan mendatangi dulu Gedung Pakuan rumah dinas Gubernur Jabar untuk menyampaikan aspirasi. Rombongan yang memakai sepatu dan sandal jepit ini akan melanjutkan perjalanan ke Cianjur-Bogor sampai Jakarta.
"Kami akan istirahat di masjid-masjid atau tempat-tempat lainnya saja," kata Komarudin dan kawan-kawan yang membawa beras untuk makan di jalan.
Aksi jalan kaki itu sudah mendapat dukungan dari 32 kepala desa di lokasi genangan Waduk Jatigede. "Kami akan membawa berkas aspirasi warga Jatigede kepada Presiden, sehingga Presiden tahu yang sejelas-jelasnya keluhan kami," katanya.
Untuk bertemu orang nomor satu di Indonesia, Komarudin cs mengaku sudah siap secara mental dan fisik. "Bekal dan ongkos seadanya saja," katanya.
Komarudin mengatakan berbagai dampak sosial belum dituntaskan pemerintah, padahal proyek fisik Bendungan Jatigede hampir rampung. Beberapa masalah sosial yang belum dituntaskan, ujar Komarudin, di antaranya permasalah ganti rugi. (std)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.