Meski Tenang Gunung Lokon Masih Berstatus Siaga
Warga Kota Tomohon diminta tetap waspada terhadap ancaman letusan Gunung Lokon.
Laporan Wartawan Tribun Manado, Warstef Abisada
TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Warga Kota Tomohon diminta tetap waspada terhadap ancaman letusan Gunung Lokon.
Sebab, kendati secara visual terlihat cukup tenang, gunung yang berada di Kecamatan Tomohon Utara, hingga kini masih menunjukkan aktivitas tinggi, dengan terekamnya beragam gempa di pos pemantau yang mengindikasikan adanya suplai energi.
“Masyarakat jangan terlena dengan kondisi Gunung Lokon saat ini, sebab masih berstatus siaga. Kewaspadaan harus terus ditingkatkan agar terhindar dari ancaman bahaya, akibat letusan yang masih mungkin terjadi tanpa bisa dipastikan kapan waktunya,” kata Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas melalui Kasat Intel Iptu Jhony Rumate.
Ia mengharapkan, masyarakat mematuhi semua arahan pemerintah dan Polri, terkait larangan untuk beraktivitas dalam radius bahaya 2,5 kilometer yang telah ditetapkan sejak tahun lalu.
“Saat ini radius bahaya masih tetap berada pada kawasan 2,5 kilometer, jangan melewati batas itu, sebab akan sangat membahayakan,” imbaunya.
Untuk melindungi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung, menurut Rumate, perlu didirikan pos penjagaan di sekitar daerah radius bahaya, agar dapat memantau langsung kegiatan yang dilakukan siapapun.
“Untuk menjaga masyarakat agar tetap aman, perlu didirikan pos penjagaan, agar tak ada yang bebas masuk dan berkeliaran di seputar zona bahaya, karena sangat rentan terkena dampak langsung jika Lokon meletus, baik abu vulkanik maupun lontaran batu pijar maupun material lainnya," tuturnya.
Jimmy Eman, Wali Kota Tomohon menegaskan, pemerintah tetap akan menjaga dan melindungi masyarakat dari berbagai ancaman yang datang, termasuk dari letusan Gunung Lokon.
“Sejauh ini letusan Gunung Lokon memang tak memberi banyak dampak buruk bagi masyarakat, justru menjadi berkat karena abu vulkanik yang keluar menjadi pupuk bagi tanaman, dan semakin membuat Tomohon lebih dikenal di luar, hingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Tapi, kita semua tidak boleh terlena, harus tetap hati-hati, karena letusan Lokon tetap membahayakan, jadi jangan sekali-kali mendaki hingga ke puncak," paparnya.
Suwarno, petugas pos pemantau Gunung Lokon mengungkapkan, hingga Minggu (16/6/2013), suplai energi yang ditandai adanya gempa tremor dengan amplitudo 2 hingga 5 milimeter, masih terus terekam pada sesmograf.
“Status Lokon masih siaga, aktivitas terus berlangsung dengan terekamnya gempa tektonik sebanyak dua kal,i dan tremor dengan amplitudo hingga 5 milimeter. Letusan masih mungkin terjadi lagi," jelasnya. (*)