Polda Riau Keluarkan Maklumat
kabut asap yang diakibatkan kebakaran lahan dan hutan itu, telah menyelimuti dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Editor: Rachmat Hidayat
Kebakaran lahan dan hutan di Riau, tidak hanya menimbulkan 2 orang korban jiwa, sebanyak 275 warga yang tinggal dekat dari lokasi kebakaran lahan dan hutan, telah mengungsi keluar dari lokasi kebakaran.
Untuk itu, Cokro Kirono meminta agar Bupati dan Walikota seRiau, ikut mensosialisasikan maklumat yang telah diterbitkannya itu, sehingga masyarakat sadar dan tidak lagi melakukan pembakaran lahan dan hutan.
"Maklumat ini sudah saya sebar kesemua kepala daerah di Riau. Mudah-mudahan mereka melalui berbagai kesempatan, bisa mensosialisasikan maklumat saya ini, sehingga kebakaran hutan tidak lagi terjadi di Riau," harapnya.
Lokasi kebakaran, lanjutnya, saat ini masih dihuni oleh masyarakat asli Riau, sehingga banyak lahan yang masih kultural. Lahan kulturan ini, kata Condro, selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat pendatang di Riau. "Seperti yang dilakukan oleh tersangka HP warga medan itu," sebut Cokro.
Kepala daeran, Condro menambahkan, selain melakukan sosialisasi maklumat, juga diharapkan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat, sehingga nilai-nilai budaya Riau bisa lebih ditingkatkan lagi. Kalau bisa, kata Condro, kepala daerahnya mencontoh apa yang dilakukan oleh provinsi tetangga yaitu Sumbar. Di sana, hukum adat masih terus berlaku.
"Harusnya, kepala daerah di Riau ini juga memberlakukan hukum adat, minsalnya memberikan denda atau lsanksi lainnya, sehingga ada efek jera bagi pelaku pembakaran lahan dan hutan," harap Condro.
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, polda Riau saat ini telah melibatkan 175 personil Brimob, Binmas, dan petugas Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Riau.
Tidak hanya itu, Mabes Polri juga menurunkan 300 personil untuk membantu proses penyelidikan dan penyidikan, termasuk memadamkan kebakaran disemua titik api yang ada di Riau.
Tidak hanya itu, TNI AD, AL dan AU juga ikut memadamkan api" Bahkan baru-baru ini, TNI AL menurunkan 600 pasukannya. "Total aparat dari Polri dan TNI, saat ini berjumlah sekitar 1400 personil.
Saat ini, semua porsonil berusaha melakukan pemdaman. Baik melalui jalur darat maupun melalui udara seperti "water bombing" dan penyebaran garam," tuturnya.