Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yang Muda Yang Tak Kebagian THR

Beberapa remaja lelaki bahkan tak ketinggalan ikut mengeluh karena tak kebagian mendapatkan amplop THR

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Yang Muda Yang Tak Kebagian THR
net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Eris Estrada Sembiring

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Beberapa remaja lelaki bahkan tak ketinggalan ikut mengeluh karena tak kebagian mendapatkan amplop THR saat open house Pemprov Sumut di rumah dinas Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, Jumat (9/8/2013) .

"Mana untuk remaja-remaja, Pak? Masa untuk orangtua saja?" teriak mereka dari balik pagar. Namun permintaan tersebut tak digubris dan akhirnya mereka membubarkan diri.




Jumsadi menyayangkan sikap ratusan warga tersebut. Ia mengaku tidak tahu menahu soal janji THR yang akan diberikan kepada warga yang datang.

Acara Open House rumah dinas, katanya, memang terbuka untuk warga umum dan disediakan katering makanan untuk 4.000 orang undangan. "Tidak ada janji bagi-bagi THR. Makanya saya juga bingung tadi mereka menuntut seperti itu," katanya kepada Tribun.

Ia menuturkan kenapa pihaknya akhirnya memberikan ratusan amplop berisi THR tersebut adalah agar warga merasa senang dan situasi kembali menjadi kondusif.

Sayangnya ia tak memerinci berapa besar dana operasional yang dikeluarkan untuk pembagian THR tersebut. Ia juga tak menyebutkan siapa yang memberikan uang tersebut untuk dibagikan kepada warga.

BERITA TERKAIT

"Yang pasti saya diperintahkan untuk membagikan uang. Ya sudah dibagikan sekarang dan sudah habis. Kalau jumlahnya, saya tidak tahu pasti," kilahnya.

Namun jika dihitung jumlah warga yang mengantri tadi, sekitar 200 orang lebih warga, maka ada sekitar belasan juta rupiah yang dibagikan oleh Gatot di acara open housenya. Pun ketika disinggung apakah lebaran tahun depan akan ada pembagian THR seperti ini lagi, Jumsadi menolak berkomentar.

"Ah tidak tahu berapa persisnya. Kalau tahun depan, ya tidak tahu lah. Ini barusan kan sifatnya mendadak," katanya lalu berbalik menuju pintu rumah dinas Gatot.

Hasnah, seorang ibu yang mengaku datang dari daerah Simpang Kuala, mengaku dirinya tidak dikoordinir untuk datang meminta THR ke rumah dinas Gatot. Ia mengatakan dirinya mendengar sebagian warga sudah menerima THR ketika open house gelombang pertama, dari pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

"Nah, katanya di gelombang kedua juga dapat THR. Warga boleh datang mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. Harus adil lah. Yang pagi kan udah dapat. Masak kami nggak dapat," katanya sambil menggendong anaknya yang berumur sekitar empat tahun.

Mengapa meneriakkan nama Syamsul Arifin?  "Iya, kalau Pak Syamsul kan sering bagi-bagi THR. Masak Pak Gatot nggak? Pelit kali lah," keluhnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas