Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Magelang Terbangkan Puluhan Balon Udara Menandai Syawalan dan HUT RI

Puluhan balon udara menghiasi cerahnya langit di wilayah Kabupaten Magelang, Kamis (15/8/2013) pagi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Warga Magelang Terbangkan Puluhan Balon Udara Menandai Syawalan dan HUT RI
TRIBUN JOGJA/AGUNG ISMIYANTO
Puluhan balon udara menghiasi cerahnya langit di wilayah Kabupaten Magelang, Kamis (15/8/2013) pagi. Balon tersebut terdiri atas beraneka ragam bentuk, ada yang besar ada yang kecil. Bahkan, ada balon berukuran raksasa dan berwarna merah putih sebagaimana bendera Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Puluhan balon udara menghiasi cerahnya langit di wilayah Kabupaten Magelang, Kamis (15/8/2013) pagi. Balon tersebut terdiri atas beraneka ragam bentuk, ada yang besar ada yang kecil. Bahkan, ada balon berukuran raksasa dan berwarna merah putih sebagaimana bendera Indonesia.

Bagi masyarakat Dusun Kauman, Desa Payaman, Kecamatan Payaman, tradisi menerbangkan balon identik dengan tradisi Syawalan yang dilakukan usai hari raya Idul Fitri. Tradisi menerbangkan balon udara ini juga diawali dengan penyalaan petasan dengan tinggi sekitar 2 meter.

Ratusan warga Kauman juga tampak antusias dalam perayaan syukur ini. Tak terkecuali anak-anak hingga kakek-nenek, larut dalam kegembiraan. Seolah, tradisi ini menjadi sebuah acara yang cukup semarak dan tidak bisa dilewatkan setiap tahunnya.

Uniknya dalam tradisi penerbangan balon udara ini, seluruh warga ikut andil dalam penerbangan. Karena, balon yang diterbangkan mencapai puluhan bahkan ratusan. Menurut warga jumlah balon yang diterbangkan setiap tahunnya berbeda-beda.

“Untuk tahun ini kita menyesuaikan dengan konsep hari kemerdekaan Indonesia. Kita menerbangkan 17 balon plastik berukuran tinggi 4 meter, 8 balon kertas bercorak merah putih dengan tinggi lima meter dengan diameter empat meter dan 45 balon plastik kecil dengan tinggi 3 meter dan diameter 2 meter,” jelas Ketua Panitia syawalan, Rokhimin.

Menurut Rokhimin, jumlah balon udara dengan sumbu api ini menandakan tanggal kemerdekaan, yaitu 17-8-45. Ia mengatakan pemilihan jumlah balon yang diterbangkan tersebut, disesuaikan dengan even besar setiap tahunnya.

Berita Rekomendasi

“Untuk tahun kemarin, kita menggunakan konsep penerbangan 1000 balon. Setiap tahun berbeda-beda konsepnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diterbangkan balon udara terbesar dengan ukuran tinggi 17 meter dan diameter 10 meter. Untuk menerbangkan balon raksasa tersebut, puluhan warga yang terdiri dari remaja dan anak-anak bekerjasama untuk memegang bagian balon agar bisa berkembang dan tebang ke langit.

“Tradisi penerbangan balon ini sudah ada sejak jaman kakek nenek saya. Makna yang bisa kami petik dari tradisi ini adalah kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi. Apalagi di hari yang Syawal ini,” kata Rokhimin.

Rokhimin juga menceritakan untuk membuat balon udara ini juga dibutuhkan kebersamaan antar warga. Ia mengatakan untuk membuat puluhan balon tersebut dibutuhkan persiapan selama satu bulan sebelum acara.

Rokhimin mengatakan semua warga utamanya pemuda membuat balon udara tersebut sehabis tadarusan.  “Untuk dana kami menghabiskan sekitar Rp 1 jutaan lebih. Balon terbesar menghabiskan uang Rp 300 ribu. Uang ini kami ambil dari iuran warga dan sponsor,” jelasnya.

Salah satu warga Fitri Ika (30), mengatakan hampir setiap tahunnya mengikuti acara penerbangan balon udara ini. Ia mengatakan tak bosan melihat acara ini, karena sangat menarik. “Sangat kreatif dan sudah menjadi tradisi guyub rukun warga yang perlu dilestarikan,” katanya. (Agung Ismiyanto)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas