Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tewas di Cisarua, Oma Hana Sempat Dilarang Pergi oleh Sang Anak

namum Oma Hana tetap berpendirian kuat untuk ikut pergi bersama rombongan

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Sebelum Tewas di Cisarua, Oma Hana Sempat Dilarang Pergi oleh Sang Anak
Tribunnews.com/Theresia
Hana atau Tjoe Jan Nio (67) semasa hidup 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebelum menjadi korban kecelakaan bus PO Giri Indah di Cisarua, Puncak, Bogor, Hana Tjoe Jan Nio (67) sempat dilarang oleh anak-anaknya pergi.

Hal itu diutarakan oleh Christine, anak kedua Hana saat ditemui di rumahnya, Perumahan Duta Kranji, Jalan Mawar B 656, Kota Bekasi, Kamis (22/8/2013).

"Oma itu memang sudah memberitahu kalau mau ikut acara bersama jemaat GIB REM di Kepenray, Kota Bunga, Cipanas berangkat Minggu sore, tapi sebenarnya sudah saya larang," ungkap Christine.

Christine mengatakan meskipun sudah sempat dilarang olehnya, namum Oma Hana tetap berpendirian kuat untuk ikut pergi bersama rombongan, yang ternyata ada beberapa teman akrab Oma Hana yang juga ikut dalam rombongan.

"Jadi di rombongan itu, oma bersama teman akrabnya, biasa dipanggil ibu Ani. Kemana-mana mereka selalu berdua, jalan-jalan, gereja, kebaktian atau bakti sosial selalu berdua. Dan keduanya juga sama-sama tewas dalam kecelakaan itu," ucap Christine.

Christine menambahkan dirinya melarang sang ibunda pergi ke Cisarua lantaran menurutnya acara tersebut sangat lama, yakni tiga hari.

BERITA TERKAIT

Selain itu, usia Oma Hana yang juga sudah terbilang lanjut (67) sehingga dirinya khawatir jika pergi tanpa didampingi keluarga.

Untuk diketahui, Hana merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan, Rabu, 21 Agustus 2013, kemarin. Hana merupakan bagian dari rombongan jemaat GBI REM, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang saat itu menumpang di Bus Pariwisata PO Giri Indah. Akibat kecelakaan, bus terbalik di dasar sungai Ciliwung di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebelum terjun ke dasar sungai, bus menabrak rumah dan mobil Carry bermuatan gas. Mobil ini kini kondisinya ringsek karena tertimpa kepala bus. Dari kecelakaan ini sudah menelan 20 korban jiwa, yang paling akhir adalah Sulaeman, kernet mobil Carry. Ia meninggal Kamis (22/8/2013) pukul 03.00 wib di RS. Sentra Medika, Cibinong, Bogor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas