Kabut Tebal Ganggu Aktifitas Penerbangan di Bandara Kualanau
Kabut tebal menyelimuti kawasan Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) Sumatera Utara, membuat aktifitas penerbangan terganggu.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Serambi Indonesia / Parlaungan Lubis / Sumatera Utara
TRIBUNNEWS.COM, KUALANAMU - Kabut tebal menyelimuti kawasan Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) Sumatera Utara, membuat aktifitas penerbangan terganggu. Akibatnya sejumlah pesawat yang hendak mendarat di Bandara Kualanamu, Deliserdang terpaksa mengalihakan pendaratan (divert) ke bandara terdekat.
Sedikitnya, menurut informasi yang diterima serambinews.com, sebelas penerbangan terganggu dari bandara intenasional itu. Empat penerbangan diantaranya pesawat yang hendak mendarat dan tujuh lainnya pesawat yang hendak lepas landas. Keempat pesawat yang seharusnya mendarat terpaksa mengalihkannya ke Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, dan bandara negara tetangga terdekat (Kualalumpur-Malaysia).
Ketebalan kabut berlangsung dari 06.30 WIB hingga pukul 08.00 WIB, membuat jarak pandang (visibility) hanya sekitar 200 meter, dan tak memungkinkan sebuah pesawat bisa melakukan landing (pendaratan) dan lepas landas.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I melalui prakirawan Tengku Mahrina Kamis, (12/9) kepada serambinews.com, menyebutkan, kabut yang terjadi pagi Kamis, 12/9, disebabkan, kelembaban udara yang cukup tinggi, pasca hujan lebat yang terjadi pada malam hari (Rabu, 11/9) yang terjadi sejak pukul 18.30 WIB hingga dinihari.
Suhu udara di kawasan Mebidang sejak malam hari pukul 06.30 berkisar 23 derajat celcius, dan baru di atas pukul 10.00 WIB cuaca cerah, sehingga terjadi kondensasi (pengembunan) yang menimbulkan kabut pekat. Pada petang harnya sejak pukul 16.00 WIB cuaca berobah menjadi kabut kembali.(*)