Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perwira di Polres Bireuen Nyaris Tertipu Kapolres Gadungan

Aksi penipuan via telepon seluler aneh dan menggelikan menimpa Kapolres Bireuen

Editor: Budi Prasetyo

  
TRIBUNNEWS.COM BIREUEN,  - Aksi penipuan via telepon seluler aneh dan menggelikan menimpa Kapolres Bireuen AKBP Muhammad Ali Khadafi. Dia ditelepon seseorang yang mengaku Kapolres Bireuen, meminta sejumlah uang. Beberapa pejabat teras di lingkungan Polres setempat turut diincar pelaku, namun tidak terkecoh.

Informasi dihimpun Kompas.com, pelaku beraksi pada Selasa (17/9/2013) dari pagi sampai tengah malam. Pelaku sempat menelepon Kapolres Bireuen yang baru menjabat, AKBP Muhammad Ali Khadafi pada malam hari saat Kapolres tengah duduk-duduk bersama anggotanya.

"Iya benar, ada orang semalam menelpon saya, saat kami lagi duduk-duduk bersama. Kepada saya dia juga mengaku dia itu Kapolres Bireuen," jelas Muhammad Ali Khadafi.

Tak hanya dirinya, Kabag Ops, Kasat Narkoba dan KBO Satlantas serta Kaur Mintu Satlantas juga sempat ditelepon menggunakan nomor telepon seluler 085314421777.

Kaur Mintu Satlantas, Brigadir Noviansyah, mengaku dirinya pada Selasa (17/9/2013) pukul 21.00 WIB ditelepon seseorang yang mengaku Kapolres Bireuen. Awalnya ia sempat percaya karena orang itu langsung menyebut Kanit Mintu. Pelaku lantas meminta Kanit Mintu segera menemuinya di Hotel Meuligoe dalam waktu 15 menit.

Selain itu, kata Brigadir Noviansyah, kapolres gadungan juga menanyakan apakah Noviansyah punya ATM untuk dipakai mengirim uang. Noviansyah pun curiga karena sepengetahuannya Kapolres sedang berada di sebuah rumah makan di Kota Bireuen. Akhirnya Kanit Mintu ini memutuskan komunikasinya.

Berita Rekomendasi

Hal yang sama juga dialami KBO Satlantas, Aiptu Hendri Yunan. Ia juga mengaku sempat ditelepon pelaku, tetapi tidak sempat kirim uang. Singkat cerita, orang yang mengaku Kapolres Bireuen itu minta Hendri Yunan segera mentransfer uang sebanyak Rp 10 juta.

“Memang ia sempat bilang kalau tidak sepuluh, bisa lima atau bahkan dua juta saja,” jelasnya.

Karena curiga, Hendri Yunan menelepon Kasat Lantas mengabarkan kejadian dialaminya. Kasat Lantas mengatakan, posisinya sedang bersama Kapolres dan diminta untuk tidak menanggapi permintaan penelepon yang tidak jelas itu.

Kapolres Bireuen mengimbau semua pihak untuk tidak terkecoh dengan aksi pelaku yang menelepon dengan meminta sejumlah uang. “Nomor telepon seluler saya cuma satu,” tandasnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas