Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipaksa Minum Urine dan Kotoran Manusia karena Dituduh Menyantet

Bau pesing manusia yang sudah dicampur kotoran, disuguhkan untuk diminum pasutri, Fransiskus Galis (59) dan Sabina Naut (58).

zoom-in Dipaksa Minum Urine dan Kotoran Manusia karena Dituduh Menyantet
NET
ILUSTRASI 

Tuduhan itu mengejutkan Frans, yang sehari-hari menjajakan bawang merah dan bawang putih dari kampung ke kampung.

"Kata para tua adat dan kepala desa malam itu, saya  berpapasan dengan Jen pada Minggu malam, pulang pertemuan dari rumah gendang. Kemudian, saya menepuk pundaknya," tutur Frans menirukan tuduhan mereka.

"Malam itu juga, katanya muncul seekor kucing  di kampung itu. Kemudian kucing itu dikejar warga, lari sembunyi di kolong tempat tidur kamar anak gadis Anglus Parat. Katanya juga, kucing itu berubah wujud menjadi Jen, yang dituduh telah saya santet," urai Frans.

"Katanya mereka punya bukti rekaman di HP (handphone). Saya hanya sendirian menghadapi mereka, tidak bisa buat apa-apa. Saya menurut saja. Saya tidak dikasih kesempatan bela diri," papar Frans.

Frans diadili hingga Senin pagi.

"Saya minta izin pulang minum kopi di rumah, kemudian dijemput lagi ke rumah gendang," ujarnya.

Dia harus menjalani serangkaian hukuman yang akan diputuskan tua adat dan kepala desa. Frans  menjalani hukuman memikul lesung menemui warga dari rumah ke  rumah mengelilingi Kampung Ling.

BERITA TERKAIT

Sambil berjalan, ia pun harus teriak minta maaf kepada warga dan mengimbau mereka tidak menirukan perbuatannya.

Frans ditemani istrinya, Sabina dan anak sulung, Isayas Efredi, yang mengikuti langkah Frans dari belakang memikul lesung.

"Jangan ikut saya santet orang, saya minta maaf," kalimat itu diucapkan Frans, setiap kali memasuki rumah warga di Ling yang dikelilinginya sekitar tiga sampai empat jam, mulai pukul 10.00 WITA, Senin pekan lalu.

Jalan kaki sambil memikul beban di pundak membuat stamina pria paruh baya nyaris ambruk ke tanah. Dua orang hansip yang diperintahkan kepala desa mengawasi hukuman Frans, memaksa Isayas, anak sulung Frans, membantu memikul lesung itu.

"Mereka (Hansip) katakan, Sais (Isayas) seperti Simon dari Kirene (dalam kisah sengsara Tuhan Yesus)," tutur Sabina menirukan kalimat hansip. (*)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas