Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tjahjo Kumolo: Tanam Kedelai di Bantul Bukan untuk Perbaiki Citra PDI-P

PDI Perjuangan menegaskan, kegiatan penanaman kedelai di Bantul, tidak bertujuan untuk memperbaiki citra partai.

zoom-in Tjahjo Kumolo: Tanam Kedelai di Bantul Bukan untuk Perbaiki Citra PDI-P
Warta Kota/Henry Lopulalan
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo 

Laporan Reporter Tribun Jogja M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan menegaskan, kegiatan penanaman kedelai di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Bantul, tidak bertujuan untuk memperbaiki citra partai.

Citra partai berlambang kepala banteng ini, memang sempat tercoreng sebelum ada kegiatan cawe-cawe untuk kedaulatan pangan nasional yang digelar pada Minggu (29/9/2013) tersebut.

Sebab, sebelumnya terjadi kasus skandal dana hibah Persiba telah melibatkan Ketua DPP PDIP Idham Samawi sebagai tersangka.

"Tidak ada hubungannya. Ini murni dari sikap kritis partai," ujar Sekjend DPP PDIP Tjahjo Kumolo, saat ditemui di rumah dinas Bupati Bantul usai mengikuti penanaman benih kedelai.

Tjahjo mengungkapkan, acara tersebut murni sikap partai yang sudah jenuh dengan kebijakan pemerintah bidang pangan yang tidak berpihak terhadap rakyat, terutama para petani.

Terkait hasil pemeriksaan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY yang menetapkan Idham sebagai tersangka, Tjahyo Kumolo menandaskan semua kader akan mendapatkan bantuan hukum apabila kader tersebut membutuhkannya.

BERITA TERKAIT

"DPP punya 60 pengacara yang dipimpin oleh Bapak Trimedia untuk semua kader partai yang membutuhkan," kata Tjahyo.

Perlakuan terhadap Idham, lanjutnya, tidak ada yang diistimewakan. Semua proses kader yang menjadi tersangka akan sama, tidak ada langkah agresif partai kecuali menyediakan pengacara untuk memberikan bantuan hukum.

"Seluruh prosesnya sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan," ujarnya.

Menurutnya, kasus yang membelit Idham, tidak akan merubah sikap partai terhadap pencalonannya sebagai Caleg. Karena PDIP hanya memberlakukan azas praduga tak bersalah terhadap Idham, bukan mengistimewakan meskipun Idham seorang Ketua DPP.

Ketika ditanya mengapa tidak memberikan pendampingan terhadap kader dari Gunungkidul yang juga tersandung masalah korupsi, Tjahyo menjawab karena mereka tidak meminta. Kalau mereka meminta ke DPP, tentu DPP akan melakukan dukungan terhadap kader-kader tersebut.

Sementara Idham Samawi, masih enggan memberikan komentar tentang penetapan dirinya sebagai tersangka. Idham juga enggan memberikan keterangan terkait adanya lawan-lawan politik yang memanfaatkan situasi tersebut.

"Ndak, saya ndak mau berkomentar masalah itu," kata Idham.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas