September, Kaltim Mengalami Deflasi Sebesar Minus 0,89 Persen
Penurunan indeks kelompok bahan makanan, transport dan komunikasi membuat Kaltim mengalami deflasi sebesar minus 0,89 persen.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Penurunan indeks kelompok bahan makanan, transport dan komunikasi membuat Kaltim mengalami deflasi sebesar minus 0,89 persen. Hal ini diungkapkan Plt Kepala BPS Kaltim, Ahmad Zaini dalam pers rilisnya, Selasa (1/10/2013).
Dijelaskan, September lalu, produksi makanan seperti sayur dan ayam ras kembali normal. Padahal, Selain itu, deflasi terjadi karena masyarakat kian produktif dalam menyediakan barang kebutuhan.
"Seperti menanam sayur dan menangkap ikan dibanding bulan Agustus 2013 saat sedang menjalankan puasa dan lebaran. Dengan ketersediaan makanan yang kembali normal dan permintaan tak sebesar pada Agustus, membuat harga makanan turun," jelas Zaini.
Bahan makanan, transport dan komunikasi, masing-masing mengalami deflasi sebesar minus 4,86 persen, minus 0,73 persen.
Deflasi di sektor transpor dan komunikasi terjadi karena kembali normalnya harga tiket pesawat, ditunjang dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang perlahan mulai bisa diterima masyarakat.
"Harga tiket pesawat September 2013 mengalami penurunan hingga 23 persen, dibanding Agustus lalu, karena lebaran. Deflasi ini menguntungkan masyarakat karena pengeluaran rumah tangga juga tak sebesar Agustus lalu," jelas Achmad Zaini.