Riko Berencana jadi 'Duta' Begal di Singapura
Impian ingin menjadi "duta" di luar negeri, nampaknya harus disingkirkan dulu dari benak Riko Abdurahman (27).
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Leni Juwita
TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Impian ingin menjadi "duta", sebutan lazim di wilayah Sumatera Selatan bagi orang yang menjadi penjahat di luar negeri, nampaknya harus disingkirkan dulu dari benak Riko Abdurahman (27).
Calon duta ini, sudah keok setelah kaki kanannya ditembus peluru oleh polisi Ogan Komering Ulu.
Pria yang memiliki banyak nama panggilan (Boy, Eman) ini, saat ditemui di Mapolres OKU, Jumat (18/10/2013), menuturkan obsesinya ingin menjadi duta di luar negeri.
Bahkan, pria asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini sudah membuat paspor untuk keberangkatan ke luar negeri. Ia terobsesi dengan beberapa rekannya yang sudah berhasil membawa pulang uang banyak, dan perhiasan setelah berhasil menjadi duta di negeri orang.
Menurut Riko, negara yang akan ditujunya adalah negara tetangga, Singapura. Pelaku mengaku tidak gentar, meskipun sudah banyak duta-duta asal OKI yang pulang menjadi mayat.
Menurut pria yang sering disapa Boy ini, itu semua terpulang kepada keberuntungan dan takdir seseorang. Karena disamping ada yang pulang sudah menjadi mayat, banyak juga yang sukses dan menjadi kaya raya setelah pulang dari menjadi duta.
Sebelum berangkat menjadi duta di luar negeri, tersangka juga sudah membuat kartu penduduk dari Jambi tujuannya diduga untuk mengaburkan identias. Sebab, kalau di KTP tercantum asal OKI kemungkinan akan kesulitan berurusan di luar negeri.
Untuk mewujudkan impian menjadi duta di negeri orang, pelaku juga sedang mencari modal untuk berangkat ke luar negeri. Jalan yang paling cepat adalah dengan mengincar mobil-mobil yang sedang diparkir dan ditinggal pemiliknya.
Kapolres OKU Ajun Komisaris Mulyadi menjelaskan, pelaku juga datang ke Baturaja tanggal 10 September lalu.
Riko bersama teman-temannya berboncengan dua dengan mengendarai tiga unit sepeda motor.
Bersama komplotannya, Riko berangkat dari Kayuagung dengan mengendarai sepeda motor Yamaha BG 2145 berboncengan dengan Awi. Kemudian, Beni Ridwan menggunakan motor Yamaha L 4934 VV milik Rusli berboncengan dengan Rusli. Sedangkan Dd berboncengan dengan Al.
Tiba di Baturaja komplotan geng pecah kaca ini, menginap di Hotel Redante 2 dalam dua kamar. Selama tiga hari di Baturaja mereka berhasil melakukan aksi pecah kaca sebanyak tiga kali.
Sementara di tempat pembuatan lemari almunium Viotoria, pelaku berhasil membawa lari satu buah laptop. Di Jalan Garuda kawasan Kemiling, pelaku berhasil mengambil satu unit laptop tablet galaxy Samsung, ikat pinggang yang di dalamnya ada lempengan emas seberat satu suku, cap kantor dan buku tabungan.
Begitu tertangkap, pelaku terlebih dulu diajak mendatangi tempat-tempat kejadian perkara yang dilakukan tersangka selama berada di Kota Baturaja.
Menurut Kapolres, selain barang bukti yang sudah diamankan polisi, masih ada barang bukti yang belum ditemukan di tiga TKP karena sengaja dibuang para pelaku.