Polisi Gadungan Bawa Lari Motor dan Ponsel Siswa SMA di Kerinci
Seorang siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci, tertipu oleh seorang pria yang mengaku anggota polisi pada Selasa (29/10/2013).
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Johanes Tanjung
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN KERINCI - Seorang siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci, tertipu oleh seorang pria yang mengaku anggota polisi pada Selasa (29/10/2013). Alhasil, korban bernama Hikworo kehilangan sepeda motor dan telepon seluler miliknya.
Informasi yang diperoleh tribun, nasib nahas yang dialami siswa kelas XI IPA ini bermula saat ada seorang pria yang mengaku anggota Satintelkam Polres Pelalawan, Brigadir Hendrik.
Polisi gadungan itu, menemui Satpam SMAN 1 Abdul Hamid, yang kebetulan sedang berjaga. Kepada Satpam, pria pengaku polisi itu mencari siswa bernama Hikworo, dengan alasan pelajar itu menabrak seorang ibu rumah tangga sebelum berangkat ke sekolah.
Pelaku bermaksud ingin menyelesaikan persoalan itu, dan menemui korban yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci. Tanpa curiga, Hamid memanggil korban dari ruangan untuk menemui pelaku.
Saat ditanyai, remaja berusi 15 tahun itu berkukuh tidak menabrak siapa pun. Lantaran didesak terus, warga jalan Guru Pangkalan kerinci itu menuruti permintaan lelaki yang diperkirakan berusia 30 tahun itu.
"Mereka berangkat berboncengan menggunakan motor korban jenis Honda Beat BM 6124 IB ke RSUD Selasih. Saya tidak curiga dan yakin saja dia itu polisi," terang Abdul Hamid kepada polisi.
Menurut Hikworo, dirinya yang duduk dibelakang tidak dibawa ke RSUD oleh pelaku, tapi mereka ke Mapolres Pelalawan dengan alasan mengurus kasus tabrakan ke Satuan Lalulintas.
Sampai di Mapolres, motor diparkirkan di kantin luar dan mereka mengelilingi Satintelkam serta Satlantas. Sekitar 10 menit kemudian, mereka pun berangkat ke RSUD Selaih di desa Makmur SP 6. Tiba di rumah sakit plat merah itu, pelaku menyuruh korban duduk di ruang tunggu dan polisi gadungan itu berpura-pura menanyakan pasien kepada pihak informasi.
Sejurus kemudian, pelaku meminjam telepon seluler korban jenis Samsung Galaxy dengan dalih menelpon keluarga dari orang yang ditabrak korban. Pelaku berpura-pura menelpon seseorang, tapi berjalan menjauhi korban Lima menit kemudian, pelaku menemui korban dan meminta untuk menunggu di RSUD.
Pasalnya, keluarga yang baru saja ditelepon meminta untuk dijemput ke rumahnya dan dibawa ke rumah sakit. Tanpa bisa melawan, korban menurut dan membiarkan pelaku membawa motor serta ponselnya.
"Tapi saya tunggu-tunggu dia tidak datang juga. Sudah dua jam saya di rumah sakit menunggunya. Baru saya sadar kalau ditipu oleh orang yang mengaku polisi itu. Untuk pulang saja, saya menumpang orang yang lewat dari jalan. Lalu saya laporkan ke orang tua dengan sekolah," jelas Hikworo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.