Dua Warga Demak Tewas oleh Perangkap Tikus Buatannya Sendiri
Kurang dari dua pekan, di Kabupaten Demak terjadi dua kasus kematian warga akibat kesetrum aliran listrik di sawah untuk perangkap hama tikus.
Laporan Wartawan Tribun Jateng M Alfi
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Kurang dari dua pekan, di Kabupaten Demak terjadi dua kasus kematian warga akibat kesetrum aliran listrik di sawah untuk perangkap hama tikus.
Kasus pertama, terjadi pada Kamis (24/10/2013). Saat itu, Turmudi (56), warga Desa Poncoharjo, Kecamatan Bonang, menjadi korban dan meninggal dunia.
Hal serupa juga dialami Wiharsi (40) Desa Mranak, Rt 01 Rw 04, Kecamatan Wonosalam. Wiharsi juga menjadi korban senjata makan tuan.
Saat berniat membuat jebakan tikus, almarhum yang sehari-hari bertani tersebut harus kehilangan nyawanya akibat tersengat aliran genset yg dipasang di sawah miliknya pada Jumat malam (1/11/2013).
Laporan itu diterima Kepala Sub Bagian Humas Polres Demak AKP Sutomo, Sabtu (2/11/2013) siang.
Saat ditemui Minggu (3/11/2013) di Mapolres Demak, Sutomo mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, awalnya korban memasang perangkap tikus di sawahnya yang terletak di Jalan Lingkar Demak dengan aliran listrik. Kemudian korban berkeliling untuk melihat tanamannya dan memastikan apakah jebakan tikus telah terpasang sempurna.
Diduga karena lalai, korban memegang kabel listrik lalu kesetrum dan akhirnya meninggal dunia di tempat. "Korban kurang hati-hati, jebakan yang harusnya untuk membunuh tikus,malah mengenainya," jelasnya.
Sutomo berharap para kepala desa dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) memberikan penjelasan kepada para petani agar meninggalkan cara-cara pengendalian hama tikus dengan menggunakan jebakan tikus beraliran listrik.
"Karena sangat berbahaya bagi dirinya, maupun orang lain. Hampir setiap musim tanam padi, ada korban akibat jebakan maut tersebut. Dalam dua pekan, sudah 2 nyawa melayang akibat senjata makan tuan," tandasnya.