Remaja Ini 16 Tahun Terbaring Lemah Setelah Badannya Kejang
Selama 16 tahun, Suripno, warga Jayasakti, Kecamatan Simpangpematang, Mesuji Lampung terbaring lemah tak berdaya di atas tempat tidur rumahnya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnain
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Selama enam belas tahun, Suripno, warga Jayasakti, Kecamatan Simpangpematang, Mesuji Lampung terbaring lemah tak berdaya di atas tempat tidur rumahnya. Belum diketahui secara jelas penyakit yang dialami remaja malang tersebut.
Menurut Amini (44), putra ketiga dari empat bersaudara itu pada awalnya mengalami sakit panas dan kejang-kejang. Suripno langsung dibawa ke mantri setempat, namun tidak memberikan kesembuhan.
"Setelah itu, saya bawa ke Puskesmas Simpangpematang, tetapi hasilnya sama saja. Bahkan, anak saya 15 hari tidak sadar saat dirawat di puskesmas," tutur ibunda kandung Suripno saat disambangi Caleg DPRD Kabupaten Mesuji dari Partai NasDem Segan Petrus Simanjuntak di kediamannya, Sabtu (16/11/2013).
Karena tak puas, Amini kemudian membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) di Bandarlampung. "Oleh pihak RSUDAM dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta," timpal suami Sunarto ini.
Namun, dewi fortuna (keberuntungan) belum berpihak kepada Suripno. Tim medis RSCM memvonis bahwa putra ketiga pasangan Sunarto dan Amini itu tidak dapat disembuhkan lagi.
"Menurut hasil diagnosa dokter RSCM, anak saya menderita epilepsi. Dan tidak bisa disembuhkan," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Suripno dirawat di RSCM selama tiga hari. Tim medis hanya memberikan sejumlah obat sebagai upaya menenangkan bocah berusia 16 tahun tersebut. "Anak saya ini menderita sakit seperti ini sejak berumur 13 bulan," kata warga RK 3/RT 2 Desa Jayasakti ini.
Amini mengakui bahwa dirinya sudah melakukan berbagai upaya pengobatan, baik pengobatan alternatif maupun medis. "Saat usianya masih kecil sangat rewel dan suka nangis. Tapi sekarang tidak lagi," ujar wanita yang bekerja menjual manisan di TK Jayasakti ini.
Kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan semakin menambah penderitaan Suripno. Kedua orang tuanya memiliki penghasilan tidak jelas. Ayahnya sebagai kuli bangunan saat ini lebih sering merantau ke Jakarta untuk mencari nafkah.
"Kami harus menyediakan susu dua kaleng per minggu untuk dia (Suripno). Termasuk bubur sebagai makanan pengganti nasi," bebernya yang mencoba tersenyum.
Dirinya juga menghaturkan terimakasih atas bantuan dari Caleg NasDem Segan Petrus Simanjuntak. "Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini," ucapnya. (endra)