Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah dan Anak di Martapura Bunuh Kepala Desa

Taufik Hidayat (38), Kepala Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, tewas di depan SMPN Trans Batumarta.

zoom-in Ayah dan Anak di Martapura Bunuh Kepala Desa
SRIPO/EVAN HENDRA
HANGUS - Rumah H Hambali Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, Kecamatan Madang Suku III, OKU Timur hangus terbakar, Rabu (4/12/2013). Warga marah karena Hambali dan Azhari, putranya, membunuh Kepala Desa Taufik. 

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Taufik Hidayat (38), Kepala Desa Karyamakmur Trans Batumarta Unit VIII, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKU Timur, tewas di depan SMPN Trans Batumarta.

Dada dan perutnya terluka kena empat tusukan yang dihujamkan dua warganya, H Hambali (58) dan anaknya, Azhari (35), Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 09.00.

Peristiwa itu memantik amarah warga. Mereka mengamuk langsung membakar dua rumah milik Hambali berikut satu panglong kayu, penangkaran walet, dan satu unit mobil. Keluarga Hambali berhasil selamat dari amuk massa karena terlebih dahulu melarikan diri.

Sementara Hambali dan Azhari, langsung menyerahkan diri ke Kodim 0403 OKU. Kedunya kemudian diserahkan Dandim LetKol Imanulhak kepada Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Janton Silaban, beberapa jam kemudian.

Informasi dari warga dan keluarga korban, pembunuhan terhadap Kades Taufik bermula beberapa bulan lalu Hambali dan keluarganya yang menempati dan membangun rumah permanen di lahan milik desa. Perbuatan Hambali tentu dipermasalahkan warga dan kepala desa.

Setelah urun rembuk, disepakati Hambali dipersilakan menempati tanah milik desa tersebut dengan syarat harus membangun atau memberikan bantuan sumbangan untuk pembangunan masjid.

Setelah beberapa lama ditunggu, Hambali ternyata tidak melakukan pembangunan masjid.
Dia malah membangun rumah permanen di sebelah rumahnya, di lahan milik desa tersebut.

Berita Rekomendasi

Rumah baru itu untuk anaknya. Warga mempermasalahkan tindakan itu, kemudian dilakukan pertemuan kembali, pada Selasa (3/12).

"Dalam pertemuan tersebut Hambali juga meminta kepada kepala desa untuk mengeluarkan sertifikat kepemilikan lahan yang ditempatinya saat ini," kata Hamdan, warga setempat.

Keesokan harinya, Rabu (4/12), Taufik mendtangi rumah Hambali ngotot menagih janji pembangunan masjid, tetapi terjadi keributan.

"Mungkin itulah yang menyulutnya sehingga terjadilah pertengkaran dan akhirnya berakhir pembunuhan ini," kata Hamdan.

Keluarga korban dan sejumlah warga Desa yang mengetahui Taufik dibunuh langsung berkumpul lalu membakar rumah Hambali dan Azhari yang berlokasi tidak jauh dari kediaman kades tersebut.

Polisi dapat informasi langsung menuju desa. Lokasi yang cukup jauh ditambah medan jalan yang sulit menyebabkan pembakaran rumah milik Hambali tidak bisa dicegah.

Beruntung keluarga Hambali sudah diamankan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres OKU Timur AKBP Hengky Widjaja dan Wakapolres Kompol Tri Hadianto meninjau lokasi kejadian. Setelah berbincang dengan keluarga dan Taufik disalatkan, keduanya melihat kediaman Hambali yang sudah hangus terbakar.

"Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan resmi mengenai kejadian ini. Hambali dan anaknya sudah diamankan di Mapolres OKU Timur. mereka memang mengakui telah terjadi perkelahian dan pembunuhan tersebut," kata Hengky.

Menurut Kapolres, polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kronologis awal terjadinya pembunuhan itu. Hingga saat ini kata dia, Polisi baru memeriksa kedua pelaku dan belum melakukan pemeriksaan terhadap Sarwani, kakak Taufik yang terlibat perkelahian.

"Untuk kedua pelaku sudah diamankan. Situasi desa juga sudah kondusif. Kami akan tetap menempatkan anggota untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Hengky. (hen/SP)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas