Ratusan Anak Bersekolah di Kolong Jembatan Soekarno
Ratusan anak serius belajar di bawah kolong Jembatan Seekarno, Kota Manado.
Laporan Wartawan Tribun Manado Erick Mongisidi
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Petitih "semua tempat adalah sekolah, dan semua orang adalah guru" tampak benar-benar dibuktikan oleh ratusan anak yang serius belajar di bawah kolong Jembatan Seekarno, Kota Manado.
Jembatan bernama Presiden Pertama RI itu, berada di Kelurahan Sindulang I, Lingkungan I, Kecamatan Tuminting, Manado.
Pantauan Tribun, Minggu (8/12/2013), cara mereka belajar tidak lazim. Di sana tidak ada meja dan kursi. Anak-anak itu pun tidak mengenakan seragam rapi.
Mereka hanya duduk beralaskan karpet dan menggunakan alat tulis seadanya. Namun, mereka serius menyimak pelajaran dari Meldy Aling, relawan yang menjadi guru mereka.
Sebagian murid mengulang pelajaran matematika yakni perkalian satu sampai lima yang diajarkan Aling. Yang lain menghafalkan unsur-unsur makanan empat sehat dan lima sempurna yang disampaikan Jublie Warouw dan Resty, relawan pengajar lainnya.
Ratusan anak-anak yang belajar di kolong jembatan tersebut berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomis dan putus sekolah di Manado.
Meldy Aling, Jublie dan Resty merupakan relawan pengajar dari kelompok yang menamakan diri Rumah Singgah (Rusing).
Rusing sejak lama mengadakan sekolah khusus anak kurang mampu dan putus sekolah di sejumlah titik di Manado.