Pesan Terakhir Sopir Bus Maut: Saya Akan Pulang
Bus Gunung Harta bernomor polisi N 7580 TA berangkat dari Bekasi Senin (30/12/2013) pukul 15.00 dengan tujuan Ponorogo.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Abduh Imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kernet bus Gunung Harta, Endang, menyebut dirinya tidak menyangka akan terjadi kecelakaan. Warga Ciamis ini menuturkan justru sopir bus, Hadi Purwanto (47), yang sepertinya sudah berfirasat.
"Sewaktu berangkat dari Bekasi, sopir bilang, 'saya akan pulang.' Tapi dia mengucapkannya dengan murung, tidak kelihatan gembira," terang Endang kepada Tribun Jateng di RS Ken Saras, Selasa (31/12/2013) dini hari.
Sopir Hadi Purwanto berasal dari Tanjung RT 6 RW 2 kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Salatiga. Rencananya, dia akan turun di Salatiga sedangkan yang mengemudikan bus selanjutnya adalah sopir cadangan.
Bus Gunung Harta bernomor polisi N 7580 TA berangkat dari Bekasi Senin (30/12/2013) pukul 15.00 dengan tujuan Ponorogo.
Bus ini dalam kondisi penuh berpenumpang 36 orang dan tiga orang kru. Kecelakaan terjadi di jembatan Sungai Wonoboyo yang berada di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, sekitar 100 meter sebelum RS Ken Saras.
Selain sopir Hadi Purwanto, dua korban meninggal lain adalah bayi Dzakia Talitha (2,5 bulan) dan seorang perempuan berusia 50 tahun yang identitasnya masih belum diketahui.