Jalur Alternatif Ngawi-Madiun Putus Diterjang Banjir
Jalur alternatif wilayah Kabupaten Ngawi menuju Kabupaten dan Kota Madiun putus total.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Jalur alternatif wilayah Kabupaten Ngawi menuju Kabupaten dan Kota Madiun yang melalui Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi putus total.
Ini menyusul banjir yang disebabkan hujan deras dan luapan Sungai Bengawan Madiun itu menutup jalan alternatif itu, setinggi 1 meter.
Sejumlah motor tak bisa melalui jalan, yang direndam air banjir cukup deras itu. Sejumlah kendaraan roda dua, terpaksa memakai gerobak dorong yang didorong sejumlah warga untuk melintasi jalur banjir itu sampai aman dengan membayar sebesar Rp 5.000 per motor.
Sedangkan kendaraan roda empat yang memaksakan melintasi jalur banjir itu, sebagian besar mogok dan terpaksa didorong warga setempat lantaran knalpot dan mesinnya terendam air banjir.
Salah seorang warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Edi Gunakan mengungkapkan, banjir luapan sungai Bengawan Madiun mendorong sejumlah warga di kampungnya untuk menyediakan jasa penyeberangan banjir sejauh sekiatr 500 meter dengan naik gerobak dorong.
"Daripada memaksakan diri motor menerjang banjir setinggi 80 sentimeter sampai 1 meter malah mogok, lebih baik dinaikkan gerobak dorong ini," terangnya kepada Surya, Senin (6/1/2014).
Sedangkan salah seorang pengguna jalan, Suwandi mengaku terpaksa naik gerobak dorong bersama motornya lantaran tidak mengetahui jika jalur alternatif utama Ngawi - Madiun yang selama ini menjadi rutenya untuk melaksanakan penagihan justru diterjang banjir.
"Kalau memaksakan diri naik motor bebek mala mogok. Lebih baik naik gerobak dan saya sendiri tidak basah kuyub hanya membayar Rp 5.000," ungkapnya.
Sementara itu, jalur alternatif Ngawi - Madiun yang melintasi Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan dengan tujuan Desa Kajang, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun selalu terputus saat luapan sungai Bengawan Madiun meluap.
Namun, kondisinya juga belum ada solusi permanen dari pemerintah mengatasi masalah banjir langganan itu.
"Tetap sudah dibendung banjir langganan ini, karena arusnya cukup deras," pungkas salah seorang pengguna jalan yang menggunakan mobil itu.