Misteri Truk Terguling Tewaskan 6 Siswa: Plat Mobil Terbaca 'Gaib'
Turunan Bangangah, lokasi kecelakaan truk terguling yang menewaskan enam orang terkenal angker. Berikut kisah-kisah mistisnya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "B 9418, nomor polisi truk yang terguling, wallahualam bishawab...,". Begitu status dari BlackBerry Messanger dari Ulla Ifham.
Lewat tulisan itu, reporter Radio Krakatau tersebut mencoba menunjukkan, plat nomor truk nahas yang terguling di turunan Bangangah dan menewaskan enam pelajar tersebut, bisa terbaca sebagai tulisan yang menunjukkan kata 'gaib'.
Ulla jadi satu di antara jurnalis yang meliput peristiwa kecelakaan maut tersebut.
Entah kebetulan atau tidak, tulisan yang terbentuk dari plat nomor B 9418 IL dari truk yang mengangkut sebanyak 59 siswa SMK Negeri 1 Pandeglang itu memang identik pada cerita warga sekitar soal kentalnya aroma mistis di lokasi kecelakaan.
Niena Liany (22) warga Jiput, Pandeglang menuturkan, tanjakan dan turunan di Desa Bangangah, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten punya ragam cerita yang membuat bulu kuduk merinding.
Ia menuturkan, di sekitar lokasi kecelakaan memang terdapat pekuburan bagi warga sekitar.
Secara halus, ia menyebut tempat tersebut berpenunggu.
"Tanjakan Bangangah, orang sini menyebutnya. Angker, serem kalau harus lewat situ. Banyak yang diisengin," ujarnya, Sabtu (8/2/2014).
Ia menuturkan pernah mengalami sendiri 'keisengan' penunggu turunan dan tanjakan tersebut.
Saat berkendara sepeda motor melewati lokasi tersebut, Niena dikejutkan oleh sejumlah kejadian aneh.
"Motor lampu tiba-tiba mati, saat itu memang jelang maghrib. Jadi terpaksa jalan pelan-pelan karena jalanan gak kelihatan. Lain waktu, mesin motor yang mati. Anehnya selepas lokasi, motor kembali normal. Aku baca-baca aja kalau lewat situ," tutur gadis yang bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah menengah pertama tersebut.
Cerita beraroma mistis lain adalah, 'penunggu' yang menumpang motor pengendara.
Meski begitu, kata Niena, sang pengendara tak tahu jika ada mahluk yang menumpang motornya.
"Itu dialami seorang pegawai bank. Ia lewat lokasi situ, bersama temannya berkonvoi. Teman-temannya melihat ia membonceng seseorang, jelas banget kelihatan ia bonceng. Tapi sesampainya ke tujuan, teman-temannya bertanya, 'membonceng siapa?', dia malah bilang 'sendirian kok dari tadi naik motor'," katanya.