Ratusan Ribu Ikan di Bantul Mati Kena Hujan Abu Kelud
Ratusan ribu benih ikan air tawar di Kabupaten Bantul, ditemukan mati setelah sepekan pascaerupsi Gunung Kelud.
Laporan Wartawan Tribun Jogja M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Ratusan ribu benih ikan air tawar di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ditemukan mati setelah sepekan pascaerupsi Gunung Kelud, Jawa Timur.
Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, kematian ratusan ribu ikan tersebut disebabkan adanay hujan abu vulkanik Kelud.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Bantul Subiyanto mengatakan, sejak adanya hujan abu vulkanik pada Jumat (14/2/2014) hingga Kamis (20/2/2014), pihaknya mencatat 355.550 ekor benih ikan mati.
"Ada ratusan ribu ikan yang mati, dengan kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 57 juta," kata Subiyanto, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah tersebut berasal dari 13 kelompok Unit Pembenihan Rakyat (UPR) maupun Pembudidaya.
Menurutnya, sebagian besar benih yang mati adalah jenis ikan lele dan gurami usia tiga minggu. Adapun beberapa ikan yang mati tersebut tersebar di berbagai daerah.
"Data tersebut mungkin bisa bertambah. Soalnya itu masih sampel saja yang sementara kita datangi," katanya.
Subiyanto menjelaskan, kematin sejumlah benih tersebut disebabkan oleh kepekatan air dalam kolam pembenihan.
Sebab, abu vulkanik yang jatuh di kolam membuat air menjadi keruh dan pekat, sehingga ikan kesulitan memeroleh oksigen untuk pernafasan.
"Maka saat ada hujan abu kemarin, kita langsung sampaikan ke seluruh kelompok pembudidaya benih agar mengganti air atau mengalirkan air dalam kolam," katanya.
Jadi, lanjut Subiyanto, dari kasus ikan-ikan yang mati tersebut disebabkan pihak pengelola tidak sempat melakukan pergantian air pada kolam.