Pedagang Pasar Mejayan Baru Nyaris Diperkosa karena Jalan Rusak dan Gelap
Pedagang daging ayam di PBM ini, nyaris menjadi korban pemerkosan saat menuju PMB, Rabu (26/3/2014) dini hari.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Lambannya penanganan yang dilaksanakan Pemkab Madiun atas sejumlah keluhan para pedagang Pasar Mejayan Baru (PMB) mengenai jalan rusak dan gelap mulai membuahkan bukti.
Salah satunya dibuktikan Ny Nanik (32) warga Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun.
Pedagang daging ayam di PBM ini, nyaris menjadi korban pemerkosan lelaki tak dikenal saat menuju PMB, Rabu (26/3/2014) dini hari.
Sejak dioperasikan 20 Desember 2013, para pedagang PBM sudah mengeluhkan ke Pemkab Madiun agar segera memperbaiki jalan menuju PMB yang kondisinya rusak berat.
Jalan itu, dipenuhi lubang menganga mulai ukuran 0,5 meter sampai 1 meter dengan kedalaman 10 sentimeter sampai 40 sentimeter.
Kerusakan itu, terlihat sejak di pertigaan lampu merah Jl Raya Surabaya-Madiun, Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri hingga di depan PBM yang masuk JL Raya Wonoasri-Karangjati, Kabupaten Ngawi.
Selain mengeluhkan kerusakan jalan, para pedagang PBM sebelumnya juga mengeluhkan minimnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di jalan raya menuju PBM itu.
Karena jalan tak kunjung diperbaiki dan PJU minim, dampaknya nyaris terjadi aksi pemerkosaan terhadap pedagang daging ayam saat menuju PMB.
Kasus yang menimpa, Ny Nanik (32) ini langsung membuat gempar warga dan para pedagang PMB dini hari itu. Apalagi, kasus pemerkosaan itu terjadi di jalan gelap gulita saat malam hari menuju PBM itu.
Salah seorang warga Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Suratman (56) yang sempat mendatangi lokasi korban nyaris diperkosa mengatakan jika aksi percobaan pemerkosaan dan berkembang menjadi isu percobaan perampokan itu memang baru sekali sejak PMB dioperasikan.
Namun, kondisi itu membuat warga gempar dengan menggunjingkan keluhan yang tak segera ditindaklanjuti Pemkab Madiun yakni mengenai perbaikan kerusakan jalan dan minimnya PJU menuju PMB itu.
"Kalau sebelumnya pedagang dan warga tak mengeluhkan minimnya PJU dan kerusakan jalan, kemungkinan tak akan heboh. Kan baru percobaan belum sampai terjadi rencana pemerkosaan itu," terangnya kepada Surya, Rabu (26/3/2014).
Warga di sekitar lokasi kejadian ini menceritakan, awalnya korban hendak menuju ke PMB. Saat melintasi JL Raya Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, korban yang naik motor ini, tiba-tiba dihadang dan dihentikan lelaki yang mengendarai motor. Melihat kondisi jalan yang sepi, lelaki ini memaksa korban untuk melayani rencana bejatnya itu.
"Dugaan warga, lelaki itu sudah membuntuti korban sejak keluar rumah dan berangkat menuju PMB. Untung korban bisa melawan dan melarikan diri hingga melaporkan kasus itu ke petugas keamanan PMB. Usai dilaporkan petugas keamanan yang datang ke lokasi, pelakunya sudah kabur," imbuhnya.
Sementara salah seorang Satpam PMB mengaku tak mengetahui pelaku yang kabur itu. Menurut Satpam yang baru bertugas sejak beberapa bulan terakhir yang enggan disebutkan namanya itu, kasus percobaan pemerkosaan itu tidak akan terjadi jika jalannya diperbaiki dan dilengkapi PJU.
"Sejak sebelum dibangun pasar memang jalannya gelap. Tetapi, sekarang kan sudah ada pasar yang aktivitas jual belinya dimulai dini hari. Seharusnya diberi PJU merata di sepanjang jalan mulai pertigaan Purwosari sampai di depan pasar. Kalau PJU di depan pasar, baru dipasang sejak pasar dioperasikan kemarin. Apalagi, perbaikan jalan dan pemasangan PJU sudah dikeluhkan warga dan pedagang," pungkasnya.