Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cucu Gorok Leher Neneknya karena Stres Putus Cinta

Warga Kelurahan Patemon, Kota Pamekasan, Jawa Timur, mendadak geger pada Senin (7/4/2014).

zoom-in Cucu Gorok Leher Neneknya karena Stres Putus Cinta
surya/muchsin
Warga berjubel di TKP 

Laporan Wartawan Surya Muchsin

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Warga Kelurahan Patemon, Kota Pamekasan, Jawa Timur, mendadak geger pada Senin (7/4/2014).

Pasalnya, nenek berusia 85 tahun bernama Sutinah, warga Jl Truonojoyo, tewas digorok Rudi Hermawan (27), yang masih cucu sendiri, Senin sekitar pukul 14.15 WIB.

Seusai menggorok leher korban, Rudi yang berusaha melarikan diri ditangkap warga dan diserahkan ke aparat Polres Pamekasan, bersama pisau cap garpu yang digunakan untuk membunuh korban.

Sedang korban Sutinah, nenek yang selama ini tinggal sendirian di depan rumah Rudi, ditemukan tewas dengan luka menganga di leher. Korban lantas dibawa ke RSUD Slamet Martodirjo untuk diautopsi.

Sementara Ny Tumpiah (56), ibu kandung Rudi, yang mengetahui bibinya dibunuh anaknya sendiri, hanya meratap tidak percaya apa yang dilihatnya.

Saat itu, ratusan warga dari luar Patemon berdatangan untuk melihat apa yang terjadi. Akibatnya arus kendaraan bermotor dari arah Pamekasan menuju Sampang terganggu, lantaran banyak warga pengendara sepeda motornya tumplek di pinggir jalan.

Berita Rekomendasi

Menurut sumber di lokasi kejadian, sejak dua bulan lalu, perilaku Rudi karyawan distributor Indofood, PT Indomarco, stok point (SP) Tambelangan, Sampang, terlihat aneh.

Ia seperti orang kebingungan dan sering tidak masuk kantor dalam waktu lama, tanpa keterangan.

Setiap ibunya menanyakan apa yang terjadi, Rudi hanya diam dan mengaku ruwet tak bisa berfikir. Bekalangan diketahui, pacarnya memutuskan pertalian cinta dengan Rudi.

Sekitar 15 hari lalu, Rudi mengajukan pengunduran diri pada perusahaanya. Ia beralasan, kondisinya tidak memungkinkan untuk tetap bekerja.

Sepekan setelah mengundurkan diri, Rudi diajak pamannya bekerja di bengkel sepeda motor di kawasan Kangenan.

Pagi sebelum kejadian, pukul 10.00 WIB, Rudi bersimpuh di kedua kakinya dan meminta maaf atas segala kesalahan. Melihat tingkah anaknya, Ny Tumpiah kian heran, apa yang telah terjadi padanya.

Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, Saleh, teman sekantor Rudi asal Jl Veteran, Pamekasan datang ke rumahnya yang ditemui Ny Tumpiah dan Rudi, untuk menyerahkan surat penguduran Rudi dari kantornya.

Setelah menerima surat itu, Rudi masuk ke kamar ibunya mengambil pisau milik ayahnya yang disimpan di lemari.

Selanjutnya, Rudi keluar menuju ke rumah korban yang berjarak sekitar 5 meter. Saat itu ibunya kaget dan menegur untuk apa pisau itu.

"Saya tanya pada Rudi, buat apa membawa pisau apakah untuk menyembelih ayam atau yang lain,  Rudi tidak menjawab, tapi terus berlalu menuju ke rumah bibi. Ternyata Rudi menggorok leher bibi. Dan saya lihat bibi sudah terlentang bersimbah darah di lantai teras rumahnya," kata Ny Tumpiah, kepada Surya.

Ia mengatakan, begitu melihat bibinya tewas, Ny Tumpiah berteriak hingga mengundang warga sekitar. Sedang Saleh, yang melihat Rudi berlari, berusaha mengejar bersama warga dan menangkapnya.

Ny Tumpiah mengaku, ketika perilaku Rudi aneh, ia membawa ke kiai dan orang pintar untuk diobati. Dari keterangan kiai itu, diperoleh penjelasan jika Rudi mengalami gangguan jiwa akibat diputus pacarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas