Kasus PPL Bunuh Diri Polisi Kurang Koordinasi
Sudah tiga hari Rudi Hartono, petugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Desa Pelaik Keruap, Kecamatan Menukung meregang nyawa akibat bunuh diri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Sudah tiga hari Rudi Hartono, petugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Desa Pelaik Keruap, Kecamatan Menukung meregang nyawa akibat bunuh diri, namun sampai saat ini polisi belum bisa menyingkap apa penyebabnya.
Bahkan aparat kepolisian terkesan tak ada koordinasi dalam menangani kasus ini. Kasat Reskrim polres Melawi AKP Suparjo, mengaku kepolisian sudah memeriksa saksi-saksi, sementara kapolsek Menukung belum mengambil tindakan.
"Sudah ada pemeriksaan saksi-saksi, namun kasus ini masih ditangani Polsek Menukung, jadi kita tidak tahu berapa orang yang sudah diperiksa, karena saya belum konfirmasi dengan kapolseknya," kata AKP Suparjo.
Sementara itu Kapolsek Menukung, Iptu Paulus yang dikonfirmasi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi, dengan alasan pihak keluarga masih dalam suasana duka.
"Kalau kita langsung periksa-periksa keluarganya kan tidak enak, apalagi mereka masih dalam suasana duka," katanya.
Untuk itulah, kata Kapolsek pihaknya belum bisa mengungkap modus korban sampai akhirnya nekat mengakhiri hidupnya.
"Nanti setelah suasana agak tenang kita akan tangani kembali kasus ini," katanya.
Sementara itu dari informasi yang didapat Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network) dari kerabatnya, Rudi diduga nekat bunuh diri akibat mengalami banyak tekanan. Baik dari masyarakat, maupun satu diantara caleg yang mempercayainya menjadi tim sukses. (ali)