Emon Ancam Lempar Bocah ke Sungai Kalau Tidak Mau Disodomi
KPAI mengatakan, tersangka kejahatan seksual di Sukabumi AS alias Emon sangat cerdas dan pandai berakting.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, tersangka kejahatan seksual di Sukabumi AS alias Emon sangat cerdas dan pandai berakting. Hal ini berdasarkan penyelidikan KPAI di Sukabumi, Jawa Barat.
"Emon sangat cerdas, dia pintar berakting. Dia kelihatan bodoh tetapi sebenarnya pintar. Dia pintar menutupi semua tindakan kejahatan seksualnya," kata Sekretaris KPAI Erlinda di Gedung KPAI, Jakarta, Senin (5/5/2014).
Erlinda menuturkan, Emon mengaku baru melakukan aksi kejahatan seksualnya sejak 2011. Setelah dilakukan penyidikan, ternyata ada korban seksual Emon sejak tahun 2009 silam.
"Emon sudah mengalami gangguan perilaku seksual sejak umur tujuh tahun. Dia sering berfantasi seks sendiri dengan melihat gambar atau VCD porno," sambung dia.
Menurut Erlinda, modus Emon juga cerdas. Dia mengimingi para korban uang Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu untuk melancarkan aksi kejahatan seksualnya. Bila ada yang menolak, pelaku sering mengancam akan membunuh atau membuang ke sungai.
"Dia juga pintar berkelakuan baik di depan orangtua para korban sehingga mereka tidak mencurigai aksi Emon. Dari hasil tes psikologi yang dilakukan tim KPAI, dia mengalami gangguan psikologi yang parah," ujarnya.
Kekinian, KPAI sudah membentuk tim psikolog untuk memberikan bantuan psikologi bagi para korban kejahatan seksual Emon di Sukabumi.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan anak menjadi korban seksual AS alias Emon di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Emon sekarang ditahan di Polsek Citamiang, Kota Sukabumi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.