Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Dapat Menahan Emosi Pirisman Menyabet Pergelangan Istrinya Dengan Samurai

Tdak dapat lagi menahan emosi saat bertengkar mulut dengan istrinya puncaknya ia gelap mata dan langsung menyabet pergelangan istrinya

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Tak Dapat  Menahan  Emosi  Pirisman  Menyabet  Pergelangan  Istrinya  Dengan  Samurai
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM.SEKAYU -- Emosi sesaat terkadang menjadi prahara besar dalam kehidupan berumah tangga. Itu terjadi pada keluarga Pirisman (32) warga Lingkungan II, RT 11 Kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Lawang Wetan, Musi Banyuasin (Muba)

 Ia tidak dapat lagi menahan emosi saat bertengkar mulut dengan istrinya Yulianti (27), hingga puncaknya ia gelap mata dan langsung menyabet pergelangan istrinya dengan samurai hingga nyaris putus. Tidak puas ia pun menusukkan samurai tersebut ke arah dada istrinya hingga korban nyaris tewas.

 Atas perbuatanya tersebut, keluarga Yulianti yang tidak terima kejadian itu melapor ke Polsek Babat Toman. Akhirnya pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan dibawa di polsek setempat, Kamis (8/5/2014)

 Berdasarkan keterangan Pirisman, awal mula pertengkaran mulutnya dengan istrinya ketika dirinya sedang makan malam, Rabu (7/5/2014). Saat asyiknya makan ketiga anaknya tiba-tiba merengek meminta dilayani untuk mengambil nasi.

 Lalu oleh istrinya langsung dipenuhi dan diambilkan nasi untuk ketiga anaknya tersebut. Namun pelaku merasa kesal karena melihat ketiga anaknya makan berjejer di lantai ditambah lagi lantai yang dipenuhi nasi akibat anaknya yang makan tidak bersih.

 Saat ia ke dapur sampah bekas makan tersebut tambah banyak dan untuk lewat saja dirinya sulit.

 Merasa terganggu ia pun memarahi istrinya untuk membersihkan sampah makanan tersebut. Namun istrinya itu tidak terima terjadilah adu mulut diantara dirinya dengan istrinya.

BERITA TERKAIT

 “Saya sebenarnya hanya ingin istrinya saya mengurus anak saya dan sisa makan tersebut dibersihkan hingga tidak menghalangi jalan. Tetapi istri saya melawan ketika saya marahi, hingga saya naik pitam dan mengambil samurai. Saya pukul dengan samurai yang masih terbungkus, tapi ditangkis istri saya,” ujarnya.

 Ditambahkannya, melihat istrinya melawan, ia kemudian mencabut samurai dari dalam sarung dan mengarahkan samurai tersebut ke arah kepala, untuk kedua kalinya namun mampu ditangkis korban dengan menggunakan tangan kanan, tak ayal darah segar mengalir dari tangan korban yang terluka hingga nyaris putus.

Tidak puas dengan aksinya itu, pelaku kemudian menusukkan samurai ke arah dada korban. Tanpa bisa dielak samurai tersebut langsung mengenai bagian dada sebelah kanan korban. Darah segar disertai teriakan minta tolong terdengar dari mulut korban.

 “Saya tidak tahu mengapa saat itu saya begitu emosi dan tidak bisa mengontrol lagi. Setelah melihat istri saya bersimbah darah. Saya kabur ke rumah orang tua saya,” katanya.

 Kapolres Musi Banyuasin  AKBP Iskandar F Sutisna SIk melalui Kapolsek Babat Toman AKP Imam Abdi didampinggi Kanitreskrim IPTU Arlan SH membenarkan adanya kejadian tersebut.

 ”Tersangka saat ini sudah kita amankan untuk mempertangungjawabkan perbuatannya. Tersangka akan kita kenakan Pasal 44 ayat I UU RI No. 23 Tahun 204 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara,” tegasnya.

Tags:
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas